Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Kendati banyak sentimen negatif di pasar obligasi pada awal tahun ini, beberapa reksadana berbasis obligasi mampu memberikan return positif. Data Infovesta Utama menyebutkan, Trim Dana Stabil salah satu reksadana pendapatan tetap yang mampu memberikan return 1,06% selama Januari 2014.
Return tersebut mampu mengalahkan rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap yang ditunjukkan Infovesta Fixed Income Fund Index, yang minus 0,74% pada periode yang sama.
Return yang dibagikan oleh reksadana racikan PT Trimegah Asset Management itu juga mengungguli rata-rata kinerja obligasi korporasi dan obligasi pemerintah yang menjadi aset dasarnya, di mana masing-masing minus 0,07% dan minus 3,01%.
Direktur Trimegah Asset Management, Sjane Like Kaawoan membocorkan rahasia moncernya kinerja Trim Dana Stabil. Menurutnya, reksadana ini memiliki strategi portofolio memelihara durasi pendek dengan kisaran tiga hingga empat tahun. "Namun kami dapat melakukan penyesuaian dengan kondisi makro ke depan," ujar Like, Rabu (5/2).
Di tengah volatilitas pasar obligasi seperti saat ini, Trimegah memilih memperbesar aset dasar pada obligasi korporasi dengan tenor tiga hingga lima tahun. Adapun peringkat obligasi yang dilirik antara A+ hingga AAA.
Perusahaan juga menambah porsi obligasi pemerintah secara berhati-hati dengan memanfaatkan volatilitas pasar untuk mendapatkan imbal hasil tambahan. "Alokasi aset terbesar masih pada obligasi pemerintah tenor pendek, dan obligasi korporasi sektor properti, building construction, dan finance bertenor tiga hingga lima tahun, dengan rating A+ hingga AA+," papar Like.
Produk yang diluncurkan 20 Februari 2004 ini menanamkan 80%-90% portofolio pada efek bersifat utang yang diterbitkan pemerintah Indonesia, dan obligasi korporasi yang tercatat di BEI, maupun luar negeri. Selain itu, produk ini bisa berinvestasi 10%-20% pada instrumen pasar uang, seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan deposito.
Fund factsheet menunjukkan Trim Dana Stabil memiliki alokasi aset di obligasi sekitar 80,02%. Dan pada aset lainnya sekitar 19,92%.
Hingga akhir Desember 2013, total nilai aktiva bersih (NAB) produk ini senilai Rp 31 miliar. Sedangkan NAB per unit Rp 2.017, dan unit penyertaan 15,36 juta.
Reksadana ini tidak mengutip biaya pembelian. Biaya penjualan dengan jangka waktu investasi di bawah 1 tahun dikutip maksimal 2%. Sedangkan management fee biaya maksimal 2%. Investor bisa membeli unit Trim Dana Stabil dengan penyertaan awal Rp 250.000. Pembelian unit berikutnya minimal Rp 250.000.
Menurut Like, ada tiga skenario untuk ekspektasi return Trim Dana Stabil tahun ini. Apabila pasar bullish, investor diperkirakan bisa mengantongi return 12%-14%. Adapun apabila pasar flat, return Trim Dana Stabil bisa berkisar 8%-9%. Kemudian, untuk asumsi terburuk, return diperkirakan 7%-7,5%.
Ia mengakui, sejumlah faktor negatif menjadi tantangan bagi Trim Dana Stabil di tahun ini. Seperti, ketidakpastian politik dalam negeri, serta belum stabilnya kondisi makro ekonomi domestik maupun global.
Analis Infovesta Utama, Viliawati, menilai, penempatan portofolio Trim Dana Stabil pada obligasi korporasi berdampak positif bagi kinerja 2013 dan year to date 2014. Pasalnya, pergerakan obligasi korporasi relatif lebih stabil ketimbang obligasi pemerintah, sehingga mampu menahan laju penurunan kinerja Trim Dana Stabil.
"Dengan demikian, penurunan kinerja reksadana ini tidak sedalam reksadana yang berbasis obligasi pemerintah," ujar Vilia.
Prediksi Vilia, return rata-rata reksadana pendapatan tetap di akhir 2014 bisa sekitar 6%-7% year on year.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News