kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Melihat Rencana Ekspansi Harum Energy (HRUM) di Sektor Nikel


Selasa, 10 Mei 2022 / 14:15 WIB
Melihat Rencana Ekspansi Harum Energy (HRUM) di Sektor Nikel
ILUSTRASI. Melihat Rencana Ekspansi Harum Energy (HRUM) di Sektor Nikel.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) kembali melanjutkan ekspansinya ke segmen nikel. Pada 27 April 2022, melalui anak usahanya yakni PT Harum Nickel Industry  (HNI), HRUM mengambil bagian atas 250.000 saham baru dalam PT Westrong Metal Industry.

Jumlah ini mewakili 20% dari total modal yang ditempatkan dan disetor PT Westrong Metal Industry, dengan harga pengambilan bagian saham sebesar US$ 75 juta.

Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara mengatakan, pembelian saham di PT Westrong Metal Industry merupakan kelanjutan dari strategi diversifikasi usaha HRUM ke industri nikel.

Sumber dana untuk membiayai investasi di PT Westrong Metal Industry seluruhnya berasal dari kas internal HRUM. “Investasi ini diharapkan akan menambah kapasitas produksi nikel Perseroan ke depannya,” terang Ray kepada Kontan.co.id, Selasa (10/5).

Baca Juga: IHSG Turun 2,89% ke 6.709 Pada Sesi I Hari Ini (10/5), Net Sell Asing Rp 1,73 Triliun

Westrong Metal Industry merupakan perseroan terbatas yang bergerak di bidang pemurnian nikel (smelter). Smelter milik Westrong Metal Industry yang menggunakan teknologi rotary klin electric furnace (RKEF) direncanakan akan mulai dibangun dalam tahun ini berikut infrastrukturnya di kawasan Industri Weda Bay di Kabupaten Halmahera Tengah.

“Smelter milik PT Westrong Metal Industry akan segera dibangun dan diharapkan dapat mulai berproduksi secara komersial kurang dalam dua tahun,” sambung Ray. Smelter ini memiliki kapasitas produksi tahunan antara 44.000 sampai 56.000 ton nikel dalam bentuk feronikel/nickel pig iron. 

Ini bukanlah kali pertama HRUM merangsek masuk ke bisnis nikel. Sekedar mengingatkan, pada Desember 2021, HRUM melalui anak perusahaannya, PT Tanito Harum Nickel, telah menambah kepemilikannya di PT Infei Metal Industry. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang pemurnian nikel (smelter).

Tanito Harum Nickel telah melakukan pembelian 252.838 saham baru atau 9,8% dari jumlah saham yang dikeluarkan Infei Metal Industry dengan nilai pembelian US$ 27,44 juta. Sehingga, kepemilikan Tanito Harum Nickel di tubuh Infei Metal Industry menjadi 49%.

Baca Juga: Emiten Batubara Genjot Produksi Selagi Harga Masih Tinggi

Sebelumnya pada Mei 2021, HRUM juga telah merogoh kocek hingga US$ 45,03 juta untuk menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan tambang nikel asal Australia, Nickel Mines Limited. Alhasil, per 12 Mei 2021, HRUM memiliki 6,737% dari seluruh modal ditempatkan dalam Nickel Mines Limited.

Ray berpandangan bahwa industri nikel memiliki prospek pertumbuhan yang baik dan akan terus menjajaki peluang investasi baru di industri nikel.

HRUM juga menggenjot bisnis batubara miliknya. Kontan.co.id mencatat, di tahun ini, Harum Energy mengincar pertumbuhan produksi batubara sebesar 35% dibandingkan 2021 yang berjumlah sekitar 3,5 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×