Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah akibat pernyataan The Fed mengenai tapering off, berpotensi tidak dalam. Sentimen yang menahan pelemahan rupiah kini datang dari kasus positif Covid-19 di Indonesia melandai.
Mengutip Bloomberg, Jumat (20/8), rupiah melemah 0,35% ke Rp 14.453 per dollar AS. Sementara, kurs JISDOR Bank Indonesia melemah 0,35% ke Rp 14.464 per dollar AS.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri mengatakan rupiah melemah karena The Fed dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC), Jumat (20/8) menyatakan tapering off akan dilakukan lebih cepat dengan kemungkinan dilakukan di akhir tahun ini.
"Perkiraan seberapa cepat The Fed melakukan tapering off membuat pelaku pasar melakukan antisipasi dengan kembali mengoleksi dollar AS," kata Reny, Jumat (20/8).
Baca Juga: Rupiah diramal melemah pekan depan, dibayangi penguatan dolar AS dan kasus Covid-19
Sementara, penyebaran virus korona varian delta di AS kini kembali mengancam hingga terjadi lonjakan kasus lebih dari 1.000% dalam satu bulan. Reny memproyeksikan dengan perkembangan kondisi penyebaran virus di AS saat ini, tapering off akan terjadi secara bertahap.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf juga mengamati dalam rapat FOMC kemarin, banyak pejabat The Fed yang setuju melakukan tapering off. Alhasil, pengumuman tapering off AS masih menghantui nilai mata uang emerging market, seperti rupiah. "Tapering off membuat pasokan dollar AS yang tadinya melimpah di pasar menjadi berkurang, sementara permintaan naik sehingga dollar AS menguat," kata Alwi.
Namun dari dalam negeri, cukup mendukung rupiah untuk tidak melemah dalam meski ada ancaman tapering off AS. Sentimen positif datang dari jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia yang melandai turun. Alwi menilai PPKM level 4 efektif menurunkan angka penyebaran.
Selain itu, meski PPKM level 4 terus diperpanjang, tetapi pemerintah memberi kelonggaran pada beberapa sektor bisnis. "Pelonggaran tersebut memberi sentimen positif sehingga bisa membatasi pelemahan rupiah, paling tidak pelaku pasar jadi wait and see dulu," kata Alwi.
Baca Juga: Rupiah berpotensi lanjut koreksi pada pekan depan, cermati sentimen yang membayangi
Secara teknikal, Alwi mengamati setelah rupiah cenderung melemah kini ada kemungkinan pelaku pasar melakukan profit taking dan membuat pelemahan rupiah tidak akan dalam.
Senin (23/8), Alwi memproyeksikan rentang rupiah di Rp 14.420-Rp 14.510. Sementara, Reny memproyeksikan rentang rupiah di Rp 14.375-Rp 14.470.
Selanjutnya: IHSG ditutup menguat akhir pekan lalu, begini proyeksi analis untuk Senin (23/8)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News