Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) merealisasikan rencana percepatan pelunasan utang. Emiten minyak dan gas (migas) sudah mempercepat dua fasilitas utang sepanjang Oktober ini dengan total nilai US$ 154,5 juta.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2014, yang dirilis Rabu (29/10), Medco melalui entitas anak, PT Medco LNG Indonesia (MLI), melunasi sebagian utang US$ 50 juta kepada Mitsubishi Corporation pada 8 Oktober 2014. Dua minggu berselang, yakni pada 24 Oktober 2014, MLI kembali melunasi sisa utang kepada Mitsubishi US$ 54,5 juta. Imbasnya, pada akhir Oktober ini, fasilitas kredit berjangka kepada Mitsubishi sudah lunas dibayar lebih cepat dari waktu jatuh tempo seharusnya, 2016.
Medco tidak hanya mempercepat pelunasan utang dari Mitsubishi. Pada 10 Oktober 2014, Medco juga sudah melunasi fasilitas modal kerja US$ 50 juta kepada PT Bank Mandiri Tbk. Fasilitas ini sejatinya baru jatuh tempo Maret 2015.
Direktur Keuangan Medco Lany Djuwita Wong sebelumnya menuturkan, pihaknya memang punya program untuk mempercepat pelunasan utang jatuh tempo di 2015 dengan refinancing. Medco mesti melunasi cicilan utang US$ 343 juta di tahun depan. Namun, utang itu akan dibayar dengan fasilitas lain yang lebih efisien. Medco mengklaim sudah refinancing US$ 50 juta sehingga posisi utang jatuh tempo di tahun depan US$ 293 juta.
Medco akan kembali refinancing separuh dari sisa utang jatuh tempo tahun depan atau senilai US$ 146,5 juta. Maklum, MEDC sudah menerbitkan surat utang jangka menengah atau Medium Term Notes (MTN) Rp 1 triliun. MTN itu terbit 6 Oktober 2014 bertenor empat tahun. Ini dilakukan lantaran laba bersih MEDC hingga kuartal III-2014 merosot 4,9% secara year-on-year (yoy) menjadi US$ 9,51 juta.
Penjualan Medco juga turun 9,97% menjadi US$ 551,94 juta. Segmen eksplorasi dan produksi migas masih menjadi kontributor utama dengan menyokong US$ 518 juta atau 94% dari total penjualan Medco. Sepanjang Januari-September 2014, Medco telah menjual migas 41 juta barel setara minyak.
Toh, Lukman Mahfoedz, Direktur Utama Medco, tetap optimistis kinerja perusahaan terus meningkat. Pasalnya, penggarapan Senoro mencapai 87% dan sudah dalam tahap penyelesaian mekanik di awal 2015. Sementara, konstruksi kilang Donggi Senoro LNG telah selesai dan sedang dalam tahap ujicoba.
Rabu (29/10), harga MEDC menguat 0,26% ke Rp 3.870 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News