kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.850   25,00   0,16%
  • IDX 7.114   -85,89   -1,19%
  • KOMPAS100 1.086   -16,05   -1,46%
  • LQ45 857   -16,69   -1,91%
  • ISSI 217   -2,23   -1,02%
  • IDX30 439   -9,02   -2,02%
  • IDXHIDIV20 526   -12,72   -2,36%
  • IDX80 124   -1,94   -1,54%
  • IDXV30 127   -5,04   -3,83%
  • IDXQ30 145   -3,06   -2,06%

MD Entertainment (FILM) akan Rights Issue, Cek Prospek dan Rekomendasi Sahamnya


Minggu, 01 Desember 2024 / 08:05 WIB
MD Entertainment (FILM) akan Rights Issue, Cek Prospek dan Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. PT MD Entertainment Tbk (FILM) berencana menggelar rights issue hingga maksimal 10% dari jumlah saham.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MD Entertainment Tbk (FILM) berencana menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue hingga maksimal 10% dari jumlah saham, atau sebanyak-banyaknya 989,78 juta saham baru.

Rencana tersebut akan diajukan untuk mendapat persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan berlangsung pada Senin 2 Desember 2024.

Melansir keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis (28/11), FILM akan menggunakan seluruh dana hasil rights issue untuk memenuhi kebutuhan likuiditas umum, belanja modal, modal kerja dan untuk pertumbuhan/atau pengembangan usaha perseroan, anak perusahaan dan entitas asosiasinya, baik yang sekarang sudah ada atau yang akan ada ke depannya.

Baca Juga: MD Entertainment (FILM) Bakal Rights Issue 989 Juta Saham Baru

"Termasuk, dana tersebut akan dialokasikan untuk pembelian saham atau aset, serta penyertaan modal pada satu atau lebih perusahaan, maupun melalui metode transaksi lainnya yang sesuai," kata Sekretaris Perusahaan FILM Fidela Hasworini dalam keterangan resminya, Kamis (28/11).

Founder Stocknow.id Hendra Wardana mengatakan langkah ini menunjukkan komitmen FILM untuk mempertahankan posisi sebagai pemain terdepan dalam industri hiburan di Indonesia, khususnya di sektor produksi film dan konten digital. 

Dengan ekosistem bisnis yang semakin berkembang, termasuk kolaborasi dengan platform streaming global, FILM memiliki peluang besar untuk meningkatkan pendapatan dan memperluas pangsa pasar domestik serta internasional.

"Prospek kinerja FILM ke depan masih cukup menjanjikan," kata Hendra kepada Kontan, Jumat (29/11).

Hendra menerangkan industri hiburan, terutama konten digital dan over-the-top (OTT) terus mengalami pertumbuhan pesat seiring dengan perubahan preferensi konsumen yang beralih ke layanan streaming. 

FILM diproyeksikan dapat memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan pendapatan dan laba bersih, terutama jika perusahaan mampu menghasilkan konten berkualitas yang diminati pasar. 

Selain itu, alokasi dana untuk belanja modal memungkinkan FILM meningkatkan kapasitas produksi, memperluas portofolio konten, serta memperkuat daya saingnya di pasar yang semakin kompetitif.

Di sisi lain, pelaku pasar dan investor umumnya akan mencermati beberapa aspek penting terkait aksi rights issue ini, termasuk potensi dilusi kepemilikan saham serta kemampuan FILM dalam mengoptimalkan penggunaan dana yang diperoleh.

"Jika FILM mampu menunjukkan kinerja yang solid pasca rights issue, baik dari sisi pertumbuhan pendapatan maupun efisiensi operasional, sentimen positif terhadap saham ini akan meningkat," jelasnya.

Namun, investor juga akan memperhatikan risiko-risiko yang terkait dengan persaingan ketat di industri hiburan, fluktuasi preferensi konsumen, serta kondisi makroekonomi yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat.

Baca Juga: Meski Jual 2,54 Persen Saham FILM di Harga Diskon, Tencent Masih Raup Untung 140%

Dalam konteks teknikal, Hendra merekomendasikan buy on weakness saham FILM di level Rp 3.070, dengan target harga terdekat di Rp 4.000. Level ini mencerminkan potensi kenaikan yang cukup menarik dalam jangka menengah, didukung oleh prospek fundamental yang solid serta potensi peningkatan kinerja keuangan dari hasil ekspansi. 

"Namun, investor disarankan untuk tetap memantau perkembangan aksi korporasi ini serta dinamika industri hiburan secara keseluruhan guna mengantisipasi volatilitas yang mungkin terjadi," ujarnya.

Pengamat Pasar Modal dan Founder WH Project, William Hartanto menyatakan bahwa prospek minat investor terhadap saham FILM sangat bergantung pada harga pelaksanaan dan tingkat dilusi yang terjadi. Namun, faktor tersebut cenderung tidak menjadi masalah bagi pelaku pasar dengan orientasi jangka pendek.

"Respons pelaku pasar tampak seperti saat emiten lain melakukan rights issue, yaitu wait and see. Dan hasilnya adalah pelemahan harga saham sementara," kata William kepada Kontan, Jumat (29/11).

William merekomendasikan untuk wait and see saham FILM. Menurutnya, saham FILM berada di level support Rp 3.140 dan resistance Rp 3.770.

Selanjutnya: AAJI Dukung Asuransi Jiwa Penuhi Aturan Modal Minimum Lewat Merger dan Akuisisi

Menarik Dibaca: Ini yang Terjadi pada Otak saat Orang Semakin Tua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×