Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Sebagian besar indeks acuan di kawasan regional melorot untuk hari ke enam. Misalnya saja, indeks S&P/ASX 200 Australia yang turun 0,7%, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang yang turun 1,5%, dan indeks Kospi Korea Selatan yang turun 2,2%.
Alhasil, pada pukul 15.18 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific juga tertekan sebesar 1,5% menjadi 114,81. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 4 Juni lalu. Dalam setiap tujuh saham yang turun, terdapat satu saham yang naik.
Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa Asia antara lain: Asahi Glass Co yang melorot setelah memprediksi penurunan laba di Tokyo, Hyundai Motor Co turun 3,1% setelah para pekerjanya mengancam melakukan aksi mogok kerja di Seoul, dan Infosys Ltd melorot 8,9% setelah memangkas prediksi penjualan di Tokyo.
Penurunan bursa Asia pada hari ini terjadi seiring kecemasan investor mengenai perlambatan ekonomi global. Namun, sentimen negatif tersebut masih dibayangi langkah bank sentral di Jepang dan Korea Selatan untuk mendongkrak kembali perekonomian mereka.
"Perekonomian global menurun lebih cepat dari langkah bank sentral dalam melonggarkan kebijakan. Taruhan terbaik investor saat ini adalah memegang dana tunai," papar Tomomi Yamashita, senior fund manager Shinkin Asset Management Co di Tokyo.
Sekadar tambahan, saham yang diperdagangkan di bursa Asia memiliki nilai buku 11,8 kali. Sebagai perbandingan, nilai buku Standard & Poor's 500 adalah 12,9 kali dan Stoxx Europe 600 Index sebanyak 10,7 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News