Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatat kinerja positif pada kuartal I 2024.
Melansir laporan keuangan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) MYOR berhasil mengantongi laba bersih pada kuartal I 2024 sebesar Rp 1,11 triliun. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 sebesar Rp 727,2 miliar.
Sejalan dengan peningkatan laba bersih pada kuartal pertama tahun 2024 pendapatan MYOR juga meningkat sebesar 3,6% menjadi Rp 8,76 triliun. Sebelumnya pada kuartal I 2023 MYOR mencatat pendapatan sebesar Rp 8,45 triliun. Sehingga laba bruto MYOR juga meningkat 5,1% menjadi Rp 2,43 triliun.
Begitu juga dengan jumlah aset MYOR yang turut meningkat pada kuartal I 2024 sebesar 8,8% menjadi Rp 25,9 triliun. Pada periode yang sama di tahun 2023 MYOR mencatat jumlah aset sebesar Rp 23,8 triliun.
Baca Juga: Target Berpotensi Tercapai, Simak Rekomendasi Saham Kalbe Farma (KLBF)
Sedangkan untuk jumlah liabilitas pada tiga bulan pertama di tahun 2024 ini sebesar Rp 9,50 triliun dan jumlah ekuitas MYOR berada di angka Rp 16,41 triliun.
Investment Analyst Lead Stockbit Edi Chandren melihat setelah Mayora Indah (MYOR) mengadakan earnings call kuartal I 2024 pada Jumat (3/5), secara keseluruhan kinerja MYOR menjadi lebih positif. Ia juga memprediksi kinerja ekspor MYOR akan pulih.
Edi menjelaskan sebelumnya pelemahan ekspor menyebabkan lambatnya pertumbuhan total pendapatan MYOR pada kuartal I 2024.
Manajemen MYOR menjelaskan bahwa hal tersebut dipicu oleh beberapa faktor, seperti penyesuaian stok (inventory adjustment) di Thailand dan Filipina, pergantian nama distributor di Thailand (faktor administrasi), dan pelemahan ekonomi di beberapa negara ASEAN.
Selain itu, pasar domestik masih terlihat kuat dengan pendapatan selama empat bulan pertama di 2024 tumbuh di atas 10% YoY sedangkan pada kuartal I 2024 tumbuh 9% YoY. Dengan prospek pasar ekspor dan domestik ke depannya, manajemen MYOR masih cukup optimis dengan guidance pertumbuhan pendapatan sebesar high-single digit pada FY24.
"Sedangkan efisiensi pengeluaran iklan dan promosi belum berdampak negatif terhadap market share perusahaan," jelas Edi pada riset yang dikutip Senin (6/5).
Lebih lanjut Edi mengatakan menurut manajemen MYOR, rendahnya pengeluaran iklan dan promosi belum berdampak negatif terhadap market share perseroan hingga kini.
Manajemen MYOR pun kembali menekankan bahwa dengan skala perusahaan yang semakin besar saat ini, iklan dan promosi perseroan secara nominal masih tergolong besar dan cukup, kendati secara porsinya terhadap pendapatan mulai menurun.
Baca Juga: Autopedia (ASLC) Catat Kinerja Positif pada Kuartal I, Cek Rekomendasi Sahamnya
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan secara kinerja penjualan MYOR sudah sesuai ekpektasi. Tetapi menurutnya secara laba jutsru di atas ekspektasi.
"Karena adanya keuntungan pada selisih kurs laba meningkat signifikan," jelasnya pada Kontan, Senin (6/5).
Azis melihat untuk prospek MYOR masih dapat mencatatkan kinerja yang positif. Hal itu menurutnya didorong masih adanya momentum pemilu yang berpotensi meningkatkan penjualan.