kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mayora Indah lakukan stock split


Kamis, 30 Juni 2016 / 11:50 WIB
Mayora Indah lakukan stock split


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) menyetujui pemecahan nominal saham (stock split) dengan perbandingan 1 saham lama menjadi 25 saham baru. 

Hal ini disampaikan Andre Sukendra Atmadja Direktur Utama PT Mayora Indah Tbkusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan, Rabu (29/6).

"Kami minta restu pemegang saham untuk melakukan stock split. Sehingga, harga saham Mayora yang tadinya Rp 500 per saham menjadi Rp 20 per saham," ujar Andre sebagaimana keterangan resminya, Rabu (29/6).

Andre berharap, setelah melakukan stock split, saham perseroan akan menjadi lebih likuid. "Kesempatan pemegang saham ritel untuk memiliki saham Mayora juga jadi lebih besar," jelas Andre.

Menurut Andre, bertambahnya peminat saham Mayora dapat meningkatkan permintaan yang berpotensi akan mendorong kenaikan harga saham. "Pemegang saham Mayora saat ini juga akan memperoleh keuntungan dengan adanya stock split ini," tambah Andre.

Kemarin harga saham Mayora diperdagangkan di tingkat harga Rp 39.250 hingga Rp 39.500 per saham. Senin lalu, saham Mayora sempat menjadi salah satu penggerak saham di bursa dengan kenaikan sekitar 3,9%.

Analis saham dari Koneksi Kapital, Marolop A. Nainggolan, sependapat dengan penjelasan Andre Atmadja.

Marolop memperkirakan, dengan asumsi harga saat ini antara Rp 39.000 dan Rp 40.000 per saham, setelah stock split harga saham Mayora akan ada di kisaran harga Rp 1.560 hingga Rp 1.600 per saham.

Menurut Marolop, kisaran harga ini adalah level yang cukup pas untuk menarik lebih banyak investor membeli saham Mayora.

Sebelumnya, harga saham Mayora hanya diminati kalangan yang lebih tebatas karena harga saham yang relatif mahal.

"Basis investor Mayora akan lebih lebar. Apalagi, secara fundamental, didukung kinerja usaha Mayora yang mengkilap tahun ini," jelas Marolop.

Melongok Laporan Tahunan 2015, Mayora membukukan pendapatan Rp 14,8 triliun yang meningkat 4,6% dibanding tahun sebelumnya. Laba bersih tercatat Rp 1,25 triliun atau naik dua kali lipat dibanding tahun 2014.

Tahun 2016, Mayora menargetkan penjualan sekitar Rp 17,5 triliun. Dengan target pertumbuhan penjualan 18% ini, manajemen Mayora optimistis mampu mengejar target tersebut, karena didukung kondisi ekonomi yang dinilai semakin membaik.

"Kami merevisi target penjualan dari Rp 16,5 triliun menjadi Rp 17,5 triliun, ini target angka yang realistis," jelas Andre.

Hingga akhir Mei 2016, Mayora telah mencatat penjualan sebesar Rp 7,87 triliun atau naik sekitar 30% dari hasil tahun lalu Rp 6,05 triliun. Kontribusi penjualan tercatat masih seimbang sekitar 50%-60% antara pasar domestik dan ekspor.

"Saat ini pasar domestik telah kembali membaik," kata Andre.

Sampai Mei 2016, Mayora meraup laba bersih sebesar Rp 625 miliar. Andre juga menjelaskan, memasuki Hari Raya Idul Fitri tahun ini, penjualan mengalami kenaikan 30%-40% dibandingkan bulan-bulan biasanya.

Makanya, sejak beberapa bulan lalu Mayora menggenjot kapasitas produksi.

"Utilisasi kami sekitar 70%. Menyambut Lebaran kami telah meningkatkan kapasitas produksi untuk masing-masing divisi produk makanan," jelas Andre.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×