Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk menggeber pembangunan pabrik anyarnya di Balaraja, Tangerang. Nilai investasi pabrik seluas 7 hektare (ha) itu mencapai Rp 450 miliar.
Finance Accounting Director Mayora Indah Hendrik Polisar menjelaskan, dana pembangunan pabrik ini bersumber dari hasil penerbitan obligasi, pada April 2012. Saat itu, perseroan menerbitkan obligasi senilai total Rp 750 miliar. Sebesar Rp 500 miliar dari jumlah itu, adalah obligasi konvensional dan Rp 250 miliar berasal dari obligasi syariah atau sukuk.
"Pabrik yang sedang dibangun merupakan pabrik untuk produk biskuit. Kami juga telah memiliki pabrik biskuit di Jatake II (Kawasan Industri Jatake)," ujar Hendrik, Jakarta, Kamis (30/8).
Pabrik tersebut dibangun di lahan seluas 30 ha. Adapun luas bangunan pabrik sekitar 7 ha. Nantinya, area Balaraja dimanfaatkan untuk membangun pabrik Mayora lainnya. Penambahan pabrik dilakukan karena utilisasi pabrik di Jatake II telah cukup tinggi.
Hendrik mengatakan penambahan pabrik baru ditargetkan bisa menambah 30% dari total kapasitas produksi perusahaan. Di akhir 2011, rata-rata kapasitas produksi terpasang Mayora mencapai 590.000 ton.
Mayora memiliki sembilan pabrik dengan total kapasitas produksi 828.950 ton. Di 2012, emiten berkode saham MYOR itu, mengalokasikan belanja modal Rp 750 miliar. Di semester I, Mayora sudah merealisasi Rp 450 miliar. "Dana itu digunakan untuk pembangunan pabrik dan sisanya digunakan untuk operasional perusahaan," ujar Hendrik.
Direktur Operasional Mayora Tony Sumantri, menyatakan, penambahan pabrik diperkirakan bisa menopang penjualan perusahaan. Tahun ini, Mayora menargetkan penjualan Rp 11,4 triliun.
Di semester I-2012, MYOR mengantongi penjualan Rp 5,4 triliun. "Pabrik baru diperkirakan berkontribusi terhadap penjualan tahun depan," tutur dia. Penjualan pada tahun depan diprediksi bisa lebih dari Rp 13 triliun.
Pengelola Mayora memproyeksikan laba bersih 2012 senilai Rp 630 miliar. Selama semester I-2012, laba bersihnya Rp 336 miliar.
Demi mengerek penjualan, Mayora berniat memperluas pasar ekspor ke wilayah Timur Tengah dan Afrika, tahun ini. Mayora menargetkan pasar ekspor menyumbang 34%-36% total penjualan. Harga saham MYOR, Kamis (30/8), menurun 1,91 menjadi Rp 20.500 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News