Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BANGKOK. Mayoritas mata uang Asia perkasa pada transaksi hari ini (30/7). Penguatan mata uang regional tersebut itu terjadi setelah Jerman dan Italia berkomitmen menjaga posisi euro. Selain itu, pasar berspekulasi, the Federal Reserve akan menerapkan kebijakan baru untuk menstimulasi perekonomian mereka.
Pada pukul 10.55 waktu Seoul, won menguat 0,2% menjadi 1.136,25 per dollar. Sementara, dollar Taiwan juga menguat 0,2% menjadi NT$ 30,05 dan ringgit Malaysia menguat 0,1% menjadi 3,1507.
Sedangkan Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index tak banyak mencatatkan perubahan setelah menurun 0,1% sejak 30 Juni lalu.
"Dengan perkembangan yang terjadi di Eropa dan ekpektasi terhadap aksi the Fed, investor semakin berani mengambil risiko di pasar," jelas Cho Young Bok, currency trader Daegu Bank di Seoul. Dia menambahkan, saat ini, para eksportir menjual dollar untuk merealisasikan pendapatan yang berasal dari luar negeri jelang akhir bulan.
Di negara Asia lainnya, rupiah Indonesia melemah 0,2% menjadi 9.486 per dollar AS. Sedangkan peso Filipina tak banyak mencatatkan perubahan di level 41,90 dan dong Vietnam stabil di posisi 20.870.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News