Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MUMBAI. Pergerakan mata uang Asia pagi ini (7/8) mencatatkan penguatan. Kali ini, rupe India menjadi mata uang Asia dengan penguatan terbesar.
Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.05 waktu Mumbai, rupe menguat 0,3% menjadi 55,34 per dollar AS. Sementara, won Korea Selatan menguat 0,2% menjadi 1.126,80 per dollar AS dan dollar Taiwan menguat 0,1% menjadi NT$ 29,937. Penguatan juga terjadi pada baht Thailand sebesar 0,1% menjadi 31,48.
Penguatan mata uang Asia terjadi seiring kabar positif dari Eropa. Juru Bicara Kanselir Jerman Angela Merkel, Georg Streiter mengungkapkan, pemerintahan Merkel akan mendukung langkah Bank Sentral Eropa (ECB) untuk membeli surat utang dari negara-negara Eropa yang bermasalah.
"Sentimen risiko semakin membaik. Hal ini menyokong pasar saham dan mata uang Asia," jelas Tohru Nishihama, ekonom Dai-ichi Life Research Institute Inc di Tokyo. Dia menambahkan, mata uang regional masih tetap volatil karena krisis utang Eropa masih menjadi isu utama yang menggerakkan pasar.
Sementara itu, ringgit Malaysia tak banyak berubah posisi di level 3,1055 per dollar, rupiah Indonesia melemah 0,1% menjadi 9.468, dan yuan China menguat 0,1% menjadi 6,3703.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News