Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT. Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menyatakan kesiapannya dalam membangun Pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC) di Kota Cilegon, Banten. Proyek tersebut telah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Presiden Direktur & CEO Chandra Asri Group, Erwin Ciputra berharap melalui pembangunan Pabrik CA-EDC ini, TPIA dapat turut mendukung Asta Cita dengan mendorong hilirisasi industri dan mengurangi ketergantungan bahan kimia impor.
“Kami mengapresiasi langkah dan dukungan dari pemerintah yang telah menetapkan Pabrik CA-EDC ini sebagai PSN," kata Erwin dalam keterbukaan informasi, Selasa (4/3).
Baca Juga: Chandra Asri Pacific Segera Rampungkan Akuisisi Kilang Shell di Singapura
Presiden Indonesia Prabowo Subianto sebelumnya telah menetapkan PSN yang akan dijalankan selama lima tahun ke depan.
Keputusan ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 yang ditandatangani pada 10 Februari 2025.
PSN dirancang sebagai proyek atau program strategis yang terukur dan berdampak besar pada pencapaian sasaran RPJMN, terutama dalam mendukung Program Prioritas Presiden.
Ada 77 program PSN yang akan dikerjakan selama lima tahun ke depan, dengan hampir setengahnya melibatkan kerja sama dengan pihak swasta atau proyek swasta murni.
Salah satu PSN yang ditetapkan oleh Pemerintah adalah Pabrik CA-EDC yang tengah dibangun oleh Chandra Asri Group.
Baca Juga: Chandra Asri Pacific (TPIA) Harap Akuisisi SECP Segera Tuntas
Saat ini, TPIA telah memiliki sejumlah dokumen perijinan termasuk analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) sebagai syarat dalam melanjutkan pembangunan.
Adapun, proyek pabrik CA-EDC menelan investasi sebesar Rp 15 triliun dan akan dikelola oleh anak usaha Chandra Asri Group yaitu PT Chandra Asri Alkali (CAA). Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi sebesar 400.000 ton per tahun untuk kaustik soda basah dan 500.000 ton per tahun untuk Ethylene Dichloride (EDC).
Kaustik soda merupakan bahan yang banyak digunakan dalam proses pemurnian alumina dan nikel, terutama dalam komponen baterai kendaraan listrik alias electric vehicle (EV) dan dibutuhkan dalam industri pulp & paper serta industri rumah tangga.
Sementara itu, EDC merupakan bahan utama pembuatan Polynvinyl Chloride (PVC) yang digunakan di berbagai sektor konstruksi, seperti pipa plastik. Chandra Asri Group telah menandatangani kerjasama dengan Asahi Kasei Corporation (AKC) dari Jepang untuk lisensi teknologi pabrik soda api.
Baca Juga: Bangun Pabrik B1 dan MBTE, Chandra Asri Pacific (TPIA) Gandeng Inti Karya Persada
TPIA juga telah menandatangani kesepakatan lisensi, rekayasa dasar, dan layanan teknis dengan pemegang lisensi teknologi vinil terkemuka dari Amerika Serikat untuk mengembangkan pabrik EDC.
“Kami berharap pembangunan Pabrik CA-EDC ini dapat berjalan lancar dengan dukungan dari seluruh pihak untuk membantu pertumbuhan ekonomi 8% serta berperan menciptakan lapangan kerja di Indonesia,” tandas Erwin.
Selanjutnya: XL Axiata (EXCL) Gelontorkan Rp 54,52 Miliar Bayar Kupon Obligasi dan Sukuk Ijarah
Menarik Dibaca: Allianz Life dan Maybank Perkenalkan Asuransi Jiwa MyProtection Future
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News