Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Impack Pratama Tbk (IMPC) melihat prospek bisnis di sisa tahun ini dengan sikap positif. Pasalnya, kuartal keempat atau akhir tahun merupakan periode awal musim penghujan, yang juga merupakan peak season untuk penjualan produk atap.
Sebagaimana diketahui, Impack Pratama membidik capaian penjualan maupun laba bersih masing-masing sebesar Rp 1,9 triliun dan Rp 165 miliar.
Meskipun begitu, IMPC optimistis realisasi kinerja tahun ini dapat melampaui target yang telah diproyeksikan sebelumnya.
Per September 2021, IMPC berhasil mencapai peningkatan penjualan hingga 28% menjadi Rp 1,58 triliun.
IMPC juga mampu mencetak laba bersih sebesar Rp 158 miliar. Jumlah ini terkerek hingga 82% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu senilai Rp 87 miliar.
Baca Juga: Impack Pratama Industri (IMPC) kucurkan pinjaman US$ 150.000 ke anak usaha
"Pertumbuhan pendapatan perseroan terutama berasal dari pendapatan di sektor retail dan peningkatan pendapatan sebesar 28% tersebut merupakan kontribusi dari penjualan atap yang meningkat sebesar 33% terutama untuk atap Alderon," jelas Corporate Secretary Impack Pratama, Lenggana Linggawati saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (12/11) lalu.
Untuk memaksimalkan kinerja di sisa tahun ini, Lenggana bilang, IMPC terus berupaya mendorong penjualan semaksimal mungkin. Terlebih karena periode akhir tahun merupakan peak season dari penjualan atap dan juga program akhir tahun para distributor perusahaan.
Di tahun ini, Impack Pratama mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 200 miliar. Lenggana berujar, hingga kuartal III-2021 anggaran yang telah terserap berada di kisaran 43% dari total capex tahun ini.
"Porsi terbesar adalah untuk capex pembelian mesin dan proyek pembangunan pabrik," ujar dia.
Baca Juga: Hingga September 2021, Impack Pratama (IMPC) raup penjualan sebesar Rp 1,58 triliun
Dia menambahkan, untuk perkembangan proyek pembangunan pabrik dan distribution center di wilayah Jawa Timur sudah hampir rampung. IMPC menargetkan pabrik anyar tersebut mulai dapat beroperasi di awal Desember mendatang.
Mengutip catatan Kontan.co.id, tantangan yang tersisa hingga penghujung tahun nanti utamanya masih datang dari lonjakan harga serta sulitnya supply bahan baku yang dapat menggerus gross margin IMPC di kuartal keempat ini.
Selain itu, masih tidak menentunya kondisi pandemi Covid-19 secara global juga menjadi tantangan lain yang tak bisa terhindarkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News