Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) berencana untuk melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 1,2 miliar saham dan memberikan sebanyak-banyaknya 400 juta waran sebagai insentif bagi pemegang HMETD yang melaksanakan haknya.
Direktur Keuangan Panorama Sentrawisata Angreta Chandra mengungkapkan, perusahaan berencana memakai dana rights issue untuk pengembangan usaha, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui entitas anak, modal kerja, dan/atau pengurangan sebagian utang.
Angreta juga menekankan, pelaksanaan rights issue dengan mempertimbangkan rencana strategis PANR untuk memperkuat dan mempercepat digitalisasi bisnis Panorama Sentrawisata.
"Sebagaimana yang telah kita rasakan bersama, sejak terjadinya pandemi Covid-19, adopsi layanan dan platform digital teknologi memegang peranan penting dalam bisnis karena orang-orang tidak dengan leluasa untuk berbelanja secara offline sehingga bisnis online menjadi meningkat," kata Angreta secara tertulis, Senin (26/7).
Dia menambahkan, Panorama juga mengoptimalkan digitalisasi. Sejak beberapa tahun terakhir Panorama mengembangkan infrastruktur teknologi dan digital untuk memperkuat kegiatan operasional.
Baca Juga: Ini Alasan PANR dan WEHA Merilis Rencana Rights Issue di Tengah Pandemi Covid-19
Angreta bilang, saat ini Panorama siap masuk ke business channel yang berbasis teknologi dan digital.
"Kami ingin menjadi bagian dari perubahan hidup masyarakat yang semakin digital agar dapat memperluas pasar dan mampu beradaptasi terhadap perubahan yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19, serta memiliki daya saing tinggi di saat memasuki masa pemulihan bisnis pariwisata nantinya,” ungkap Angreta.
Untuk melaksanakan aksi korporasi ini, PANR akan meminta persetujuan kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 27 Agustus 2021. Pelaksanaan rights issue ini dilakukan tidak lebih dari 12 bulan sejak tanggal penerimaan persetujuan RUPSLB.
Sepanjang 2020, kata Angreta, PANR telah mengambil langkah-langkah strategis untuk bertahan dalam menghadapi tantangan dampak pandemi covid-19. Utamanya dengan mengadopsi protokol kesehatan di semua bisnis Perusahaan, inovasi produk tour dan jasa lainnya, serta memperkuat online digital platform untuk memberikan kemudahan akses kepada masyarakat terhadap produk.
Selain itu PANR juga melakukan efisiensi biaya operasional di berbagai sektor anak usaha Perseroan dan memelihara komunikasi yang baik dengan customer.
PANR optimistis dengan program vaksinasi yang dilakukan secara masif di Indonesia maupun di sejumlah negara-negara lainnya akan efektif menurunkan kasus covid-19.
Hal itu diharapkan dapat menjadi game changer pemulihan industri pariwisata di Indonesia maupun secara global.
Selama satu tahun terakhir, Angreta menyampaikan, PANR telah melakukan pembenahan di operasional maupun infrastruktur, dan diharapkan ketika pandemi covid-19 dapat dikendalikan dan ekonomi bangkit kembali, PANR berada di posisi siap.
Sehingga dapat menangkap peluang dengan cepat dalam mengantisipasi adanya pent-up demand, yang mana sudah lebih dari satu tahun masyarakat menunda kegiatan perjalanan/wisatanya.
PANR berharap pembukaan Bali dapat terealisasi secepatnya dan beberapa negara lainnya juga akan mulai melakukan pelonggaran terhadap kebijakan pembatasan perjalanannya.
"Sehingga pilar bisnis perseroan di sektor travel & leisure dan inbound dapat melayani permintaan masyarakat yang besar untuk berwisata keluar negeri maupun turis mancanegara datang ke Indonesia," pungkas Angreta.
Selanjutnya: Simak strategi bisnis Panorama Sentrawisata (PANR) untuk tahun 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News