Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jhonlin Agro Raya akan memperpanjang daftar perusahaan yang menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan yang nantinya melantai dengan kode JARR itu akan memasuki masa penawaran awal atau book building pada 12-15 Juli 2022.
Perusahaan yang bergerak di kegiatan usaha perkebunan dan pengolahan minyak kelapa sawit terpadu itu menawarkan sebanyak-banyaknya 1,2 miliar saham biasa atas nama yang merupakan saham baru, dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham.
Jumlah tersebut mewakili sebanyak-banyaknya Rp 15,29% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dus, total dana segar yang bisa dikantongi perusahaan melalui aksi korporasi ini bisa mencapai Rp 366,88 miliar.
Mengutip prospektus awalnya, sebesar 21% dari dana yang dihimpun dapat digunakan untuk pembayaran sebagian biaya pembangunan proyek panrik kelapa sawit. Penggunaan dana ini dikategorikan sebagai capital expenditure (capex).
Baca Juga: Dua Calon Emiten Tengah Bookbuilding, Utama Radar (RCCC) dan Agung Menjangan (AMMS)
Sementara 79% dari dana yang dihimpun akan digunakan untuk modal kerja yaitu pembelian CPO dan bahan baku lainnya. Penggunaan dana ini dikategorikan sebagai operational expenditure (opex).
Dalam aksi korporasi ini, Jhonlin Agro Raya menggandeng PT Investindo Nusantara Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Apabila berjalan sesuai rencana, setelah masa penawaran awal, Jhonlin Agro Raya akan mengantongi tanggal efektif pada 26 Juli 2022.
Masa penawaran umum diperkirakan akan berlangsung pada 28 Juli-1 Agustus 2022. Adapun perkiraan tanggal penjatahan akan jatuh pada 1 Agustus 2022, dilanjutkan dengan distribusi saham secara elektronik yang diperkirakan akan berlangsung pada 2 Agustus 2022. Pencatatan saham perdana atau listing di BEI akan dilaksanakan pada 3 Agustus 2022.
Jhonlin Agro Raya adalah suatu perseroan terbatas yang saat ini bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan minyak kelapa sawit terpadu. Perseroan memiliki sumber daya untuk mewujudkan hilirisasi usaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang terintegrasi mulai dari perkebunan kelapa sawit sampai dengan pengolahan menjadi bahan campuran biodiesel.
Baca Juga: Tiga Obligasi dan Dua Sukuk Tercatat Pekan Ini, Nilai Emisi 2022 Mencapai Rp 72,85 Tr
Selain memiliki lahan perkebunan kelapa sawit seluas 17.020,26 hektare yang menghasilkan tandan buah segar, Perseroan juga memiliki pabrik biodiesel berkapasitas 1.500 ton per hari yang berlokasi di Batulicin, Kecamatan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan yang dibangun sejak 2019 dan mulai beroperasi September 2021.
Pengapalan perdana produk utama Perseroan yaitu FAME, dilakukan pada bulan September 2021 dengan mengirimkan 4.999,311 KL ke Pertamina Wayame.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News