Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Edy Can
JAKARTA. Nilai tukar rupiah stabil pada penutupan pasar akhir pekan lalu. Pada penutupan pasar spot Jumat (16/4), kurs dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah tidak berubah dari posisi hari sebelumnya, yaitu 9.008. Sedangkan berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), dolar AS, akhir pekan lalu, ditutup di posisi 9.018, menguat 0,15%.
Penguatan rupiah tertahan karena banyak yang berniat membeli dolar AS. Brankoe Windoe, Kepala Bagian Treasuri Bank Central Asia, memprediksi, rupiah masih bisa tergerus lagi. Namun pelemahan rupiah itu tidak akan terjadi dalam waktu yang singkat.
Menurut Brankoe, kemungkinan rupiah akan mengalami koreksi ketika kurs USD/IDR sudah berada di bawah 9.000. Pelaku pasar valuta selama ini berekspektasi otoritas moneter tidak ingin kurs rupiah menguat hingga di bawah Rp 9.000 per dolar AS.
Wahyu Tribowo Laksono, Analis Askap Futures, termasuk yang ragu BI sanggup menahan laju penguatan rupiah. Alasan Wahyu, "Dalam jangka panjang rupiah masih dalam kondisi menguat."
Ia mengingatkan, jika otoritas moneter di China benar-benar melakukan revaluasi yuan, maka bisa dipastikan rupiah akan menguat dengan tajam.
Wahyu memperkirakan USD/IDR hari ini masih bergerak di kisaran 8.950-9.100. Sedangkan dalam hitungan Brankoe, kurs dolar AS akan tertahan di rentang Rp 9.000 hingga Rp 9.020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News