Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Situasi pasar belakangan ini memang kerap membuat investor serba salah. Ingin masuk ke pasar, takut rugi. Tapi jika akan keluar dari pasar, nilai investasi udah keburu anjlok.
Nah, kalau Anda ingin mencari sarana investasi yang masih menguntungkan, Anda bisa mencoba berinvestasi di repo obligasi. Repo obligasi adalah produk investasi mirip gadai. Perusahaan efek akan menjual obligasi kepada investor dengan janji akan membeli kembali dengan harga lebih tinggi.
Kalau Anda tertarik mencoba produk repo obligasi ini, perusahaan efek yang menawarkan produk ini antara lain adalah Danareksa Sekuritas dan Indosurya Securities. "Produk ini bisa menjadi variasi investasi untuk investor," tutur Achmad Bermawi, Direktur Indosurya Securities, kemarin (11/11).
Danareksa menawarkan produk repo obligasi bernama Danareka Obligasi Repo Ritel, atau panggilan gaulnya DORR. Yang menjadi aset dasar alias underlying asset adalah Surat Utang Negara (SUN) dan obligasi korporasi dengan peringkat minimal BBB.
Danareksa mematok minimal investasi di repo obligasi ini sebesar Rp 100 juta atau kelipatannya. Sementara, Indosurya Securities mematok nilai lebih kecil. Untuk investor ritel, minimal investasi di repo obligasi hanya Rp 10 juta. Aset dasar untuk repo obligasi Indosurya adalah surat berharga negara.
Imbal hasil sampai 14%
Tapi, selain untuk investor ritel, Indosurya juga menyediakan produk repo obligasi untuk investor institusi. Tentu saja, modal awalnya juga berbeda. Indosurya mematok minimal investasi untuk investor institusi sebesar Rp 5 miliar. "Kami memang lebih membidik investor institusi," imbuh Achmad.
Omong-omong, seberapa besar sih keuntungan produk repo obligasi ini? Keuntungan yang diperoleh investor memang bisa berbeda-beda, tergantung jangka waktu investasi dan imbal hasil alias yield produk itu.
Di Indosurya misalnya, besar imbal hasil repo obligasi akan dinegosiasikan antara investor dengan perusahaan efek. Yang jelas, imbal hasil yang diberikan biasanya lebih besar ketimbang bunga deposito.
Sementara itu, Danareksa sudah mematok langsung imbal hasil yang akan diterima nasabah repo obligasi. Evi Fidiasari, Product Retail Debt Capital Market Danareksa Sekuritas menerangkan, investor bisa memilih jangka waktu investasi di repo obligasi, minimal selama satu bulan.
Nah, investor yang berinvestasi dalam jangka waktu satu bulan akan mendapat imbal hasil 13,25% per tahun. Sementara investor yang berinvestasi di repo obligasi selama tiga hingga enam bulan mendapat imbal hasil investasi 13,5% per tahun. Sedangkan investor yang jangka waktu investasinya satu tahun atau lebih memperoleh imbal hasil mencapai 14% setahun. Dus, keuntungan investor seolah-olah sudah terjamin.
Walaupun begitu, bukan berarti produk repo obligasi ini tidak memiliki risiko. Menurut Evi, ada dua risiko yang bisa terjadi. Pertama, risiko kredit. Risiko ini muncul bila perusahaan penerbit obligasi ternyata gagal bayar alias default. "Namun risiko ini bisa diminimalisir kalau memilih obligasi dengan peringkat yang baik," ujar Evi.
Kedua, risiko harga. Asal tahu saja, harga obligasi saat ini sangat fluktuatif. Biasanya, perusahaan penjual repo obligasi sudah menanggung risiko tadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News