Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan terakhir di pekan ini. IHSG melesat hingga 154,214 poin atau 3,44% ke level 4.634,82 pada perdagangan Jumat (17/4). Tapi, investor asing masih mencatat net sell atau jual bersih hingga Rp 552,37 miliar.
Meski ditutup menguat di akhir perdagangan pekan ini, apabila diakumulasi IHSG masih terkoreksi tipis 0,31% dalam seminggu terakhir. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, penguatan IHSG pada akhir pekan ini seiring dengan penguatan bursa global dan regional Asia.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menambahkan, penguatan IHSG pada hari ini dipicu oleh rencana pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mulai membuka perekonomiannya secara bertahap. “Selain itu, rencana sejumlah negara untuk mulai membuka lockdown juga jadi salah satu sentimen positif,” kata Valdy kepada Kontan.co.id, Jumat (17/4).
Baca Juga: IHSG naik 3,44% ke 4.634,82 di akhir perdagangan Jumat (17/4)
Sementara untuk pergerakan dalam seminggu terakhir, Valdy bilang, faktor yang paling mempengaruhi laju IHSG adalah perkembangan kasus Covid-19 yang kian melonjak. Dalam catatan Kontan, hingga Jumat (17/4), ada tambahan 407 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia, sehingga total menjadi 5.923 kasus.
Hal ini yang menyebabkan investor masih wait and see terhadap data ekonomi Indonesia, misalnya data inflasi dan neraca dagang untuk bulan April 2020. Nah, perkembangan kasus Coovid-19 juga masih bakal menjadi fokus investor pada pekan depan.
Valdy menambahkan, ada potensi aksi profit taking di awal pekan depan atau Senin (20/4), mengingat penguatan signifikan di hari ini diikuti oleh net sell investor asing. Meski demikian, dia mengaku, sejumlah stimulus fiskal dan moneter, termasuk perluasan sektor usaha yang berhak memperoleh insentif pajak dapat meredam tekanan jual terhadap IHSG.
Valdy memperkirakan IHSG akan bergerak melemah dalam rentang support dan resistance 4.500-4.750 pada Senin (20/4). Dia menyarankan investor untuk mencermati saham-saham dari sektor barang konsumsi seperti ICBP, INDF, dan UNVR, kemudian sektor telekomunikasi seperti TLKM, sektor pakan ternak seperti CPIN dan JPFA, dan sektor konstruksi meliputi saham WIKA, WSKT, dan PTPP.
Baca Juga: Berbagi dividen di tengah pandemi corona
Sedangkan, Herditya merekomendasikan pelaku pasar agar cenderung melihat momentum dan kesempatan yang ada dalam bertransaksi, selain itu para pelaku pasar dapat mencermati saham-saham yang berkapitalisasi besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News