Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa waktu terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren penguatan seiring meredanya ketegangan dagang global, termasuk antara China dan negara-negara mitra dagang Amerika Serikat (AS).
Di saat yang sama, aliran dana asing mulai kembali membanjiri pasar modal Indonesia, memberikan sinyal positif bagi pelaku pasar.
Momentum ini dinilai membuka peluang bagi investor untuk menyusun ulang strategi portofolio, terutama dengan memperhatikan kebutuhan akan likuiditas dan kestabilan di tengah ketidakpastian yang masih menyelimuti ekonomi global.
Baca Juga: Reksadana Pasar Uang Jadi Jawara Sepekan, Berikut 5 Terbaiknya
Meski begitu, banyak investor dilihat tetap mengedepankan pendekatan yang hati-hati.
Chief Investment Officer Insight Investments Management, Camar Remoa menjelaskan bahwa Reksadana Pasar Uang (RDPU) menjadi solusi strategis untuk menjaga fleksibilitas dan kehati-hatian dalam berinvestasi.
Menurutnya, RDPU bisa digunakan sebagai tempat parkir dana sebelum dialihkan ke aset yang lebih agresif seperti saham atau obligasi, sembari menunggu konfirmasi arah pasar yang lebih jelas.
Ke depan, ia juga melihat masih terdapat sejumlah faktor ketidakpastian. Salah satunya, kebijakan tarif resiprokal antara AS dan mitra dagangnya yang saat ini tengah dalam masa penangguhan selama 90 hari, namun tetap menyisakan risiko potensi eskalasi lanjutan.
"Selain itu, secara teknikal, IHSG telah mengalami penguatan sekitar 7% sepanjang bulan Mei, sehingga dalam jangka pendek rawan mengalami koreksi," tulisnya dalam keterangan resmi, Senin (2/6).
Baca Juga: Reksadana Pendapatan Tetap dan Pasar Uang Masih Moncer
Untuk investor baru, pendekatan staggered entry atau strategi masuk bertahap dinilai tepat agar tetap responsif terhadap dinamika pasar.
"Dengan karakteristik yang relatif stabil dan mudah diakses, RDPU menjadi pilihan bijak bagi mereka yang ingin menjaga momentum investasi untuk mengambil peluang dengan penuh kehati-hatian," lanjutnya.
RDPU dapat berperan sebagai instrumen utama yang menawarkan fleksibilitas dan likuiditas, memberikan ruang bagi investor untuk menunggu momentum koreksi pasar.
Baca Juga: Reksadana Obligasi dan Pasar Uang Favorit Investor di Awal 2025
Dengan demikian, investor dapat kembali masuk ke pasar saham secara bertahap, dengan manajemen risiko yang lebih terukur di tengah ketidakpastian.
Selanjutnya: Taipan Filipina Enrique Razon Caplok 60% Aset Gas First Gen Senilai US$896 Juta
Menarik Dibaca: Bunga Deposito Bank Panin di Bulan Juni 2025, Tertinggi 4,25%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News