kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Masa obligasi berimbal hasil tinggi


Kamis, 16 Januari 2014 / 08:00 WIB
Masa obligasi berimbal hasil tinggi
ILUSTRASI. BMKG memberikan peringatan dini cuaca hari ini hujan lebat, daerah berikut ini dengan kategori Siaga dan Waspada bencana. ANTARA FOTO/Rahmad.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Investor berpeluang mengantongi keuntungan alias imbal hasil menarik dari obligasi korporasi anyar di tahun ini. Pasalnya, perusahaan diprediksi akan menawarkan kupon lebih tinggi ketimbang tahun lalu, seiring kenaikan tren suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate).

Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Fakhrul Aufa mengatakan, tahun ini,  BI rate diperkirakan masih akan naik, sehingga bisa memengerek yield obligasi pemerintah seri acuan. Akibatnya, kupon obligasi korporasi akan ikut merangkak naik.

Ia mencontohkan, obligasi yang akan diterbitkan PT Toyota Astra Financial Services (TAFS). Anak usaha Grup Astra ini berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 600 miliar, yang merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) senilai total Rp 4 triliun.
Mengacu prospektus, obligasi ini dibagi menjadi dua seri, yaitu seri A bertenor 370 hari, dan seri B berjangka waktu tiga tahun.

Surat utang ini mendapat peringkat AAA, dengan prospek stabil dari PT Fitch Ratings Indonesia. Rencananya, penawaran awal atau bookbuilding dilakukan pada 16 - 27 Januari 2014. Penawaran umum digelar pada 7 Februari dan 10 Februari.
 
Fakhrul menduga, obligasi ini akan menawarkan kupon di kisaran 9% - 9,5% per tahun untuk tenor setahun. Sedangkan, kupon untuk tenor tiga tahun berkisar 9,6% hingga 9,7%.  "Kisaran kupon tahun ini akan lebih tinggi dibanding penerbitan sebelumnya. Tahun lalu, obligasi TAFS03A tenor 1 tahun memberikan kupon sebesar 6,6%," kata Fakhrul, Rabu (15/1).

Analis NC Securities I Made Adi Saputra memprediksi, TAFS akan mengiming-imingi kupon untuk seri A bertenor 1 tahun berkisar 9% - 9,5%. Ini mempertimbangkan yield surat utang negara (SUN) seri acuan FR027 bertenor yang sama, dengan risk premium sekitar 150 basis poin hingga 200 basis poin.

Sedangkan, obligasi seri B bertenor tiga tahun diperkirakan menawarkan kupon 9,75% - 10,25%. Prediksi ini mengacu yield SUN seri acuan FR0060 bertenor sama, dengan risk premium 175 basis poin - 225 basis poin.

Peluang semester I

Menurut Made, pasokan obligasi baru di pasar modal akan lebih ramai pada semester I ketimbang semester II tahun ini. Sebab, sebagian besar obligasi korporasi jatuh tempo berada di semester I. "Jumlah obligasi yang jatuh tempo pada semester I lebih besar dibandingkan semester II," paparnya.

Tahun ini, ada sekitar Rp 35 triliun obligasi korporasi yang akan jatuh tempo. Dengan begitu,   perusahaan akan beramai-ramai menerbitkan obligasi untuk refinancing.

Selain itu, kata Made, perusahaan akan lebih mempertimbangkan penerbitan pada semester I ketimbang semester II, dengan melihat  kondisi global yang membaik. Ekonomi yang mulai pulih memicu dugaan Bank Sentral Amerika Serikat akan melanjutkan kebijakan pengurangan stimulus (tapering) pada semester II.
 
Dampaknya, likuiditas di pasar keuangan global bakal berkurang. "Akibatnya, imbal hasil SUN akan terkerek, dan ujung-ujungnya penentuan kupon obligasi korporasi juga ikut naik. Ini akan memberatkan perusahaan," ujar Made.

Head of Fixed Income BCA Sekuritas, Herdi Ranu Wibowo memperkirakan, penerbitan obligasi korporasi tahun ini berkisar Rp 40 triliun - Rp 50 triliun, lebih sepi ketimbang tahun lalu yang mencapai Rp 58,56 triliun. Tren bunga tinggi memicu emiten menunda penerbitan obligasi, sebab  investor meminta kupon tinggi.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×