Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina |
JAKARTA. PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) gencar membuka pasar ekspor baru. Tahun ini, MASA mulai mengekspor ban ke salah satu negara di Afrika yaitu Aljazair. Tahap awal, MASA akan mengekspor sekitar 15.000-20.000 unit ban radial untuk mobil penumpang (passenger car radial).
Even Go, Sekretaris Perusahaan MASA menjelaskan, target ekspor ini masih sangat kecil dari keseluruhan jumlah ekspor ban MASA yang per tahun sampai 5 juta unit. Namun, pembukaan pasar di Aljazair itu penting untuk membuka jalan ekspor ke Afrika.
Hingga akhir 2011, MASA sebenarnya sudah mengekspor ban ke 80 negara. Namun, dari jumlah itu, ekspor MASA mayoritas masih tertuju ke tiga kawasan yaitu Amerika Serikat (AS), Asia dan Eropa. Ekspansi pasar ekspor ke Afrika ini juga sebagai antisipasi melemahnya permintaan dari ketiga kawasan tersebut.
Pertumbuhan volume ekspor ban ke Afrika terus naik. Di 2010, MASA baru mengekspor sekitar 3.000 ban. Setahun berselang, volume ekspor ke benua hitam itu melonjak menjadi 18.000 ban. "Kami menargetkan tahun ini bisa mengekspor ke 100 negara," kata Even, Jumat (20/4).
Pembukaan ekspor ke Aljazair ini merupakan ekspansi kedua yang dilakukan MASA dalam sebulan terakhir. Beberapa waktu lalu, MASA juga melakukan ekspansi ke Khazakstan. Bahkan, MASA tidak hanya mengekspor ban, tapi juga akan membangun pabrik ban di sana dengan investasi US$ 300 juta.
Pembangunan pabrik berkapasitas 3 juta ban per tahun itu akan dilakukan secara patungan dengan perusahaan lokal Samruk Kazyna Invest (SKI). Nantinya, dana investasi pembangunan pabrik lebih banyak ditutupi oleh SKI.
Sementara MASA akan lebih berkontribusi dalam penyediaan bahan baku dan teknologi pembuatan ban. Rencananya, kedua belah pihak akan membangun pabrik itu selama dua tahun yang dimulai pada awal 2013.
Dengan berbagai ekspansi itu, MASA optimistis bisa tetap mengejar target penjualan tahun ini mencapai Rp 3,72 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 30% dari penjualan 2011 yang sebesar Rp 2,86 triliun. Nantinya, kontribusi ekspor tetap akan menjadi andalan yaitu sekitar 75% dari total penjualan.
Sayang, Even tidak memberikan proyeksi laba bersih tahun ini. Tahun lalu, laba bersih MASA memang turun 18,91% menjadi Rp 142,76 miliar year on year (yoy). Ini lantaran harga bahan baku karet yang naik. Untuk mencegah penurunan laba, MASA akan melakukan efisiensi dengan mengekspor ban secara langsung tanpa menggunakan perantara. MASA juga akan menambah varian produk ban sehingga bisa menjangkau pasar lebih luas.
Jumat (20/4), harga MASA ditutup melemah 1,67% menjadi Rp 590 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News