kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Martina Berto (MBTO) menyiapkan sejumlah jurus jitu untuk memperbaiki kinerja


Selasa, 16 Juli 2019 / 09:30 WIB
Martina Berto (MBTO) menyiapkan sejumlah jurus jitu untuk memperbaiki kinerja


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan sektor ritel yang masih memberatkan emiten kosmetik membuat PT Martina Berto Tbk (MBTO) atau biasa dikenal dengan merek Martha Tilaar menurunkan target penjualan 2019 menjadi Rp 600 miliar. Namun emiten kecantikan ini telah menyiapkan jurus jitu untuk meningkatkan dan memperbaiki kinerja fundamentalnya.

Sekretaris Perusahaan MBTO Desril Muchtar menyatakan, penurunan target ini disebabkan belum membaiknya sektor ritel yang tulang punggungnya merupakan sektor konsumsi. “Sektor konsumsi terus tertekan hingga akhir tahun 2018 karena pelemahan sektor rumah tangga sehingga berdampak pada penjualan MBTO di kuartal I-2019,” kata Desril kepada Kontan.co.id, Senin (15/7).

Melansir laporan keuangan MBTO di kuartal I-2019, emiten kosmetik ini membukukan penurunan penjualan neto sebesar 6,04% year on year (yoy) menjadi Rp 140,86 miliar dari Rp 149 miliar pada kuartal I-2018.

Produk kosmetik masih mendominasi pendapatan sebesar Rp 166,96 miliar. Diikuti dengan produk lain-lain sebesar Rp 32,7 miliar dan terakhir penjualan jamu paling kecil yakni Rp 953 juta. Dikurangi diskon penjualan sebesar Rp 44,5 miliar dan retur penjualan sebesar Rp 15,28 miliar.

Pencapaian kuartal I 2019 ini masih jauh dari target penjualan 2019 sebesar Rp 600 miliar. Desril menjelaskan, biasanya pada tiga bulan pertama pendapatan lebih kecil dari kuartal berikutnya. Hal ini disebabkan retailer baru selesai konsolidasi persediaan di akhir tahun.

Sejumlah strategi telah disiapkan emiten ini untuk memperbaiki fundamentalnya. Yakni menggenjot penjualan lewat tawaran promo atau diskon di momentum besar seperti hari raya Lebaran dan Natal.

Desril menyatakan penjualan MBTO akan tumbuh di kuartal II-2019. Pada pada kuartal-kuartal selanjutnya MBTO akan menyasar milenial yang umumnya sudah memasuki usia perguruan tinggi atau lulusan baru. Pasar ini biasanya melakukan pembelian di awal tahun ajaran semester ganjil di kuartal ketiga, khususnya produk kosmetik.

Selain itu strategi lainnya adalah tetap memasok stock keeping unit (SKU) yang lebih stabil penjualannya ke outlet-outlet. Upaya ini dilakukan untuk menghindari penumpukan stock outlet yang berimbas pada peningkatan piutang.

Selain menggenjot penjualan, MBTO juga gesit berinovasi. Corporate Director of Creative and Innovation MBTO Kilala Tilaar menjelaskan, pihaknya akan berkonsentrasi untuk meningkatkan inovasi guna melayani target market muda generasi X dan Z dan menggandeng perusahaan kimia terkemuka.

“Pada 2020 menurut proyeksi dan riset MBTO, generasi X dan Z akan mendominasi populasi Indonesia yakni sekitar 130 juta penduduk,” kata Kilala.

Kilala menyatakan MBTO menyesuaikan tema promosinya dengan tren dunia saat ini yang diminati Gen Z dan Gen X adalah yang serba natural, bebas bahan berbahaya, terbukti klinis dan ramah lingkungan. Oleh karenanya MBTO menggunakan konsep Clean Beauty sebagai tagline-nya.

Kilala bilang MBTO juga aktif melakukan riset untuk menunjang inovasi. Kilala mengklaim, MBTO adalah satu-satunya perusahaan kosmetik di Indonesia yang memiliki 36 hak paten mengenai bahan alam Indonesia lengkap dengan uji klinisnya.

Adapun MBTO berani menggandeng Clariant Speciality Chemicals salah satu perusahaan kimia terbesar ketiga di dunia yang berbasis di Swiss untuk menjual inovasi MBTO ke seluruh dunia. MBTO telah memiliki 12 bahan aktif yang ditawarkan ke pasar global. Pada Mei 2019 kemarin, Clariant bersama MBTO mengikuti ajang pameran bahan baku kosmetik di Incosmetics Paris.

Kilala optimistis dapat mencapai target fundamental di akhir tahun karena telah banyak upaya yang dilakukan MBTO untuk terus memperbaiki dan memperkuat fundamentalnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×