Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mencatatkan penurunan kinerja di tahun 2020. Tapi, pasar properti mulai menunjukkan pemulihan di kuartal pertama.
PWON menggenggam pendapatan pra-penjualan (marketing sales) sebesar Rp 427 miliar di sepanjang kuartal pertama 2021, lebih tinggi dibanding kuartal satu tahun lalu. Analis NH Korindo Sekuritas Ajeng Kartika Hapsari melihat kenaikan tersebut menandakan mulai pulihnya kinerja PWON untuk 2021.
Jika vaksinasi berjalan lancar, dia memprediksi pendapatan dan laba PWON dapat naik sekitar 15%-20%. Marketing sales tahun ini kami estimasi akan tercapai 80%-90% dari target perusahaan," jelas dia,
Dus, Ajeng masih merekomendasikan beli untuk saham PWON. Namun untuk target harga saham properti ini NH Korindo masih melakukan kalkulasi. Pada Senin (12/4), harga saham PWON turun 6,92% ke Rp 498 per saham.
Baca Juga: Pendapatan Pakuwon Jati (PWON) turun 44,7% di tahun 2020
Sepanjang 2020 PWON membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 3,98 triliun. Emiten properti swasta ini juga bisa mengantongi laba bersih Rp 929,92 miliar. Jumlah tersebut susut masing-masing pendapatan 44,72% secara tahunan (yoy) dan laba bersih 65,13% yoy.
Ajeng mengatakan pendapatan dan laba bersih yang dicatatkan PWON masing-masing 10% dan 15% lebih rendah dari estimasinya. Hal tersebut sejalan dengan estimasi NH Korindo bahwa dampak dari work from home (WFH) pada tahun lalu berdampak signifikan pada penjualan kondominium yang terbukti turun signifikan 61% yoy.
Sementara adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menyebabkan pendapatan berulang (recurring income) turun 38% secara tahunan (yoy). "Kinerja PWON tahun lalu sangat terdampak pandemi, sehingga memang berat bagi PWON untuk mencatatkan pertumbuhan baik pendapatan maupun laba," kata Ajeng kepada Kontan.co.id, Senin (12/4).
Baca Juga: Kinerja tertekan pandemi, laba bersih Pakuwon Jati (PWON) turun 65% di tahun 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News