kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MARKET GLOBAL: Sentimen dari Turki mereda, rilis data yang minor dari China tiba


Selasa, 14 Agustus 2018 / 14:12 WIB
MARKET GLOBAL: Sentimen dari Turki mereda, rilis data yang minor dari China tiba
ILUSTRASI. Bursa Asia


Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Pasar saham Asia berjuang mendapatkan kembali pijakan mereka hari ini (14/8) seiringnya getaran keruntuhan lira Turki reda. Namun, pada saat yang sama, muncul sentimen miring yang baru dari rilis data ekonomi China.

Penjualan ritel, output industri, dan investasi perkotaan di China per Juli tumbuh kurang dari perkiraan. Tiga kekecewaan tersebut menggarisbawahi perlunya stimulus kebijakan lebih lanjut di China, bahkan ketika risiko perdagangan meningkat.

Indeks saham blue chip Shanghai turun 0,9% dan menjadi pemberat indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang yang juga berkurang 0,25 persen.

Di lain pihak, Nikkei Jepang bintang bersinar di Asia dengan kenaik 2,3%. Indeks saham Australia juga naik 0,8%.

Lira Turki menemukan jeda sejenak di 6,70 per dolar, atau menguat 2,6%, setelah bank sentral mengatakan akan menyediakan likuiditas dan memotong persyaratan cadangan untuk bank.

Namun demikian, lira masih kehilangan hampir 10% pada hari Senin saja dan telah melepaskan lebih dari duaperlima nilainya sejauh ini di 2018.

Kabar buruk menyebar ke Afrika Selatan dan peso Argentina. Bank sentral Argentina terkejut dengan gejolak pasar keuangan dunia dan menaikkan suku bunga sebesar 5% pada hari Senin, tapi itu masih belum cukup untuk menghentikan peso mencapai rekor terendah.

"Sementara fokus saat ini tertuju pada Turki di mana depresiasi mata uang dan kenaikan suku bunga telah diterjemahkan ke dalam pengetatan kondisi keuangan yang nyata. Itu bisa menyebar ke Meksiko, Brasil, dan India."

Kekhawatiran tentang eksposur bank-bank Eropa ke Turki mendorong imbal hasil obligasi di Spanyol dan Italia dan tertatih-tatih. Mata uang euro tercatat di US$ 1,1421, setelah menyentuh titik terendah sejak Juli 2017 pada hari Senin.

Menyentuh posisi terendah satu tahun juga terjadi pada yen dan franc Swiss, pelabuhan tradisional yang aman di saat-saat ekonomi dunia stres.

Di pasar komoditas, emas tampak telah kehilangan pamor safe-haven dan meluncur ke level terendah sejak akhir Januari 2017, yaitu di US$ 1,1195.16 per ounce. 

Data pemerintah AS pekan lalu menunjukkan bahwa spekulan emas telah menaikkan taruhan bearish mereka ke titik rekor. Kepemilikan dana exchange-traded terbesar yang didukung emas, New York SPDR Gold Trust GLD, telah turun sekitar 10% dari puncak April dan berada pada titik terendah sejak Februari 2016. 

Harga minyak naik setelah laporan dari OPEC menegaskan bahwa eksportir atas Saudi Saudi telah memangkas produksi untuk menghindari kelebihan pasokan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×