Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Porsi saham publik PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) sangat minim. Apakah perseroan berniat menambah jumlah saham yang ada di pasar?
Pandu P Syahrir, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan TOBA mengatakan, manajemen telah membahas mengenai penambahan porsi saham publik kepada para pemegang saham. "Mereka bilang, harga saham kami masih undervalue, jadi sayang," ujarnya, Rabu (21/5).
Tetapi, lanjut dia, jika ada momen yang pas, seperti adanya ekspansi bisnis, maka tidak menutup kemungkinan, rights issue menjadi pilihan untuk menjaring dana. Pasalnya, di satu sisi, pemegang saham juga menginginkan saham TOBA menajadi lebih likuid.
Mengutip laporan keuangan TOBA per akhir Maret 2014, porsi saham publik di bawah 5% perseroan hanya 6,86%. Adapun, pemegang saham utama TOBA adalah PT Toba Sejahtera yang menguasai 71,79%.
Bintang Bara B.V yang mengempit 10%, saham milik PT Bara Makmur Abadi sebesar 6,25%, dan PT Sinergi Sukses Utama sebesar 6,25%. Sebenarnya, tahun ini, TOBA mengagendakan adanya akuisisi wilayah tambang.
Jika rencana ini terealisasi, kata Pandu, pihaknya bisa saja meminta izin kepada pemegang saham untuk melakukan rights issue. "Ada wilayah tambang yang kami sedang bidik, ada di Kalimantan Timur," tuturnya.
Namun, ia belum mau menjelaskan lebih lanjut mengenai hal itu. Tahun ini, perseroan menganggarkan dana belanja modal sebesar US$ 27 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News