kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,73   4,98   0.55%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Margin menciut, laba INDF tumbuh tipis


Rabu, 20 Maret 2013 / 06:41 WIB
Margin menciut, laba INDF tumbuh tipis
ILUSTRASI. Tanaman Bunga di Rumah Tidak Berbunga? Mungkin 5 Ini Penyebabnya


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Kinerja PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) hanya tumbuh tipis sepanjang tahun lalu. Pendapatan INDF hanya tumbuh 10,4% menjadi Rp 50,06 triliun di 2012. Pun laba bersih INDF cuma tumbuh 6% menjadi Rp 3,26 triliun.

Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Officer Executive Indofood menjelaskan, kinerja hanya tumbuh tipis karena kontribusi lini bisnis agribisnis yang menurun. "Harga jual CPO dan karet turun," kata dia, kemarin.

Tahun lalu, laba kotor INDF hanya naik 7,8% menjadi Rp 13,57 triliun. Akibatnya, margin laba kotor turun menjadi 27,1% dari 27,8% di 2011
Laba usaha INDF bahkan hanya naik 0,3% menjadi Rp 6,87 triliun. Margin laba usaha INDF pun malah tergerus dari 15,1% menjadi 13,7%. Penyebabnya, beban penjualan dan distribusi serta beban umum dan administrasi yang meningkat.

Kontributor terbesar penjualan Indofood dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yakni sebesar 43%. Penyumbang lain dari bisnis bogasari, agribisnis dan distribusi masing-masing 25%, 24% dan 8%.

Penjualan ICBP di tahun lalu naik 11,4% menjadi Rp 21,57 triliun. Laba tahun berjalan naik 10,3% menjadi Rp 2,18 triliun. Namun, karena beban operasional terutama beban promosi dan periklanan naik membuat laba usaha ICBP hanya tumbuh 8,9% menjadi Rp 2,84 triliun.

Anthoni menambahkan, kontribusi penjualan divisi mi instan masih besar bagi ICBP yaitu mencapai 69%. Selain itu dari dairy, makanan ringan, penyedap makanan serta nutrisi dan makanan khusus masing-masing sebesar 18%, 7%, 4% dan 2%.

Katarina Setiawan, Kepala Riset Kim Eng Securities dalam risetnya, Selasa (19/3), menuliskan, kinerja INDF sesuai ekspektasi. Tapi, pendapatan dan laba bersih ICBP 6% di bawah estimasi Kim Eng. Karena itu, Katarina akan menghitung ulang rekomendasi pada saham ICBP. "Kami berharap, pendapatan ICBP lebih baik setelah ada pabrik baru hasil joint venture dengan Asahi yang beroperasi di 2014," kata dia.

Katarina merekomendasikan hold saham INDF di Rp 6.300. Kemarin, Harga INDF turun 1,33% ke Rp 7.400. Sedangkan harga ICBP tak bergerak dari Rp 9.050.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×