kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Margin membaik, laba SMBR melompat


Selasa, 06 September 2016 / 21:22 WIB
Margin membaik, laba SMBR melompat


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kemampuan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) untuk mencetak laba terus membaik. Kenaikan terlihat sejak periode kuartal II tahun ini.

Dari sisi margin kotor, jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (qoq), SMBR mencatat kenaikan margin kotor 8% menjadi 33,4%. Lalu, margin laba operasinya naik menjadi 25% dari sebelumnya hanya 14%.

Sementara, margin laba bersihnya mengalami kenaikan cukup siginifikan, sebesar 11,4% menjadi 20,9% dari sebelumnya 9,5%. Level baru margin ini bisa dicapai setelah sepanjang kuartal II lalu SMBR mencatat kenaikan pendapatan 19,2% (qoq) menjadi Rp 355 miliar dengan posisi laba bersih Rp 74 miliar, lompat 162% (qoq).

"Khususnya untuk margin kotor, ini karena fixed cost per ton semen mengalami penurunan," ujar Corporate Secretary Zulfikri Subli kepada KONTAN, Selasa (6/9).

Turunnya fixed cost juga diikuti dengan kenaikan produksi terak semen (campuran sejumlah bahan baku untuk memproduksi semen) sebesar 40% dibanding kuartal I. Ditambah lagi dengan produksi semen SMBR yang naik 20% dibanding kuartal I sehingga kenaikan margin makin optimal.

Sayang, Zulfikri masih enggan merinci gambaran efisiensi per Agustus dan untuk beberapa waktu kedepan, khususnya setelah proyek pabrik Baturaja II selesai. "Yang pasti, tingkat marginnya akan lebih baik lagi," imbuhnya.

Analis NH Korindo Securities Raphon Prima dalam risetnya menjelaskan, jika SMBR mampu menjaga level efisiensinya seperti saat ini, setidaknya perseroan mampu mencatat margin kotor sebesar 36,4% hingga kuartal III nanti.Sementara, margin laba bersihnya diperkirakan sebesar 24,5%.

"Margin SMBR kembali pada level dengan kenaikan yang signifikan setelah beberapa waktu sebelumnya berada pada posisi terendah," tulis Raphon. Level margin terendah SMBR terjadi pada periode awal 2014 dimana saat itu SMBR mencatat margin kotor sebesar 18%.

Ia menambahkan, pabrik Baturaja II nanti juga bukan hanya akan membantu SMBR dari sisi margin saja. "Tapi juga membantu SMBR untuk meningkatkan pangsa pasarnya," pungkas Raphon


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×