Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Di tengah hantaman penurunan margin emiten semen, PT Semen Gresik Tbk berhasil mampu memperbaiki perolehan margin keuntungan. Hal itu terjadi seiring pertumbuhan penjualan maupun laba produsen semen milik pemerintah tersebut.
Di semester I-2012, Semen Gresik meraih pendapatan bersih Rp 8,66 triliun, naik 13,83% dari periode sama tahun lalu. Hal ini ditopang oleh volume penjualan Semen Gresik yang masih bertumbuh.
Asosiasi Semen Indonesia mencatat, di akhir Juni 2012, Semen Gresik mencetak kenaikan penjualan 12,24% menjadi 10,29 juta ton dibanding periode sama tahun lalu.
Pencapaian itu sebenarnya kurang istimewa karena di bawah pertumbuhan konsumsi semen nasional sebesar 15%. Ini juga berimbas pada penurunan pangsa pasar Semen Gresik dari 40,75% di semester I-2011 menjadi 39,74% di akhir Juni tahun ini.
Namun, pertumbuhan laba usaha Semen Gresik bisa lebih tinggi daripada pendapatan. Di semester I-2012, emiten berkode SMGR ini membukukan laba usaha Rp 2,64 triliun, naik 14,86% daripada periode sama 2011. Hal ini membuat margin usaha Semen Gresik di akhir Juni 2012 di level 30,53%. Jumlah ini naik tipis dari margin usaha akhir Juni 2011 di level 30,27%.
Direktur Keuangan Semen Gresik, Ahyanizzaman, menyatakan perbaikan margin usaha disebabkan dua faktor. Semen Gresik menaikkan harga jual rata-rata semen 6% lebih tinggi dari tahun lalu.
Kenaikan harga jual didukung strategi efisiensi. Sejak tahun lalu, SMGR sudah mengubah (shifting) penggunaan bahan bakar dari batubara kalori tinggi (high-range coal) ke batubara kalori rendah (low-range coal).
Perbaikan margin usaha memang belum diikuti margin laba bersih (net margin) perusahaan. Di semester I-2012, margin bersih Semen Gresik di level 24,29%, turun tipis dari periode sama tahun lalu sebesar 24,63%. Maklum, pertumbuhan laba bersih SMGR di semester I-2012 hanya 12,28% menjadi Rp 2,1 triliun.
Gifar Indra Sakti, Analis Sucorinvest Central Gani menilai, SMGR masih bisa melanjutkan pertumbuhan margin keuntungan hingga akhir tahun nanti. SMGR bisa meraih pendapatan Rp 18,98 triliun di akhir 2012, tumbuh 15,87% dari realisasi 2011. Proyeksi laba bersihnya Rp 4,5 triliun, naik 14,5% dari realisasi 2011.
Gifar menyarankan beli SMGR dengan target Rp 14.200 per saham. Harga saham SMGR, Jumat (27/7), naik 3,39% menjadi Rp 12.200 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News