kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Marga Abhinaya Abadi (MABA) mencatat penurunan okupansi hotel di awal 2019


Kamis, 14 Februari 2019 / 16:28 WIB
Marga Abhinaya Abadi (MABA) mencatat penurunan okupansi hotel di awal 2019


Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan harga tiket pesawat domestik sejak beberapa bulan lalu dituding menjadi biang kerok lesunya bisnis perhotelan di awal tahun 2019. Lonjakan tersebut berhasil membuat masyarakat mengurungkan niatnya untuk berwisata ke sejumlah destinasi wisata yang ada di berbagai wilayah di Tanah Air.

Beberapa waktu lalu, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani menyatakan bahwa tingkat keterisian atau okupansi hotel anjlok hingga 20%-40% sejak melonjaknya harga tiket pesawat domestik. Hal itu diperparah pula oleh kebijakan bagasi berbayar oleh salah satu maskapai berbiaya rendah atau low cost carrier (LCC) yang menguasai penerbangan domestik.

Salah satu emiten perhotelan PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) membenarkan bahwa terjadi penurunan okupansi dari jaringan hotel yang dimilikinya. Namun, penurunan tersebut dinilai tidak begitu signifikan dan masih dianggap wajar. “Memang, tingkat okupansi di awal tahun tidak setinggi di kuartal kedua maupun ketiga, tetapi tidak mengalami penurunan yang signifikan,” kata Sekretaris Perusahaan Marga Abhinaya Abadi Andhika Anggadewi kepada Kontan.co.id Kamis (14/2).

Sebagai informasi, Marga Abhinaya Abadi merupakan pengelola dari jaringan Samali Hotels and Resort. Jaringan tersebut mengelola sejumlah brand hotel berbintang antara lain Azara Hotels (bintang dua), Arum Hotels (bintang tiga), Allium Hotels (bintang empat), dan Ammi Hotels (bintang lima).

Anggadewi enggan merinci persentase penurunan okupansi jaringan Samali Hotels and Resort di tahun 2019. Dia hanya bilang, bahwa setiap awal tahun sebagian besar hotel hampir pasti mengalami penurunan okupansi atawa memasuki low season.

Wajar saja, agenda kunjungan dari perusahaan dan instansi pemerintah biasanya baru dimulai pada pertengahan tahun. Selain itu tidak adanya momentum liburan panjang membuat kunjungan wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara ikut berkurang.

Selain mengelola jaringan Samali Hotels and Resort, Marga Abhinaya Abadi juga mengelola bisnis properti di melalui anak usahanya PT Anugerah Berkah Mandiri atau ABMA Land. Selain itu emiten yang melantai di bursa pada tahun 2017 ini juga telah mencicipi bisnis kuliner dengan label Dream Food yang menguasai brand Rantang Ibu-Taste of Nusantara, 8:AM Coffe and Kopi Bagoos, dan Samali Catering.

Berdasarkan data yang diperoleh dari RTI Infokom, saham MABA masih dikuasai oleh PT Saligading Bersama dengan porsi kepemilikan sebesar 33,21%. Kemudian Teddy Tjokrosapoetro dan Agung Tobing masing-masing mempunyai porsi kepemilikan sebesar 5,082% dan 11,66%. Kemudian Reksadana Cipta Balance diketahui punya porsi kepemilikan sebesar 6,29%. Sisanya sebesar 43,75% dimiliki oleh publik dengan porsi kepemilikan masing-masing kurang dari 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×