Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Edy Can
JAKARTA. Emiten yang bergerak di sektor industri ritel, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), berencana mengurangi nilai kewajiban dalam laporan keuangannya. Rencana tersebut akan ditempuh dengan pelunasan utang obligasi senilai Rp 300 miliar melalui cara refinancing.
Fetty Kwartati, Sekretaris Perusahaan Mitra Adiperkasa, menuturkan bahwa MAPI memiliki rencana pencairan pinjaman baru untuk melunasi utang obligasi. Maklumlah, perusahaan ini masih memiliki beberapa fasilitas pinjaman dari beberapa bank yang belum semuanya ditarik.
Namun, Fetty bilang, MAPI belum memastikan rincian skema refinancing obligasi tersebut. Pasalnya, pelaksanaan refinancing kemungkinan baru berjalan akhir tahun depan. "Belum kami putuskan karena kemungkinan refinancing kami lakukan pada Desember 2012," kata dia, akhir pekan lalu.
MAPI menerbitkan obligasi Rp 300 miliar pada tahun 2009. Ketika itu, dana hasil penerbitan surat utang mereka manfaatkan untuk membayar pinjaman sindikasi yang terbagi ke dalam dua bagian atau tranche.
Trance A berupa utang jangka panjang senilai US$ 16,5 juta dan ¥ 3,47 miliar, bertenor lima tahun. Lalu, tranche B berupa pinjaman dengan nilai sama yang berbentuk revolving kredit untuk periode tiga tahun.
Tahun ini, Mitra Adiperkasa memang lumayan gencar mencicil pembayaran utang-utangnya. Setiap tahun mereka menargetkan pembayaran utang senilai Rp 80 miliar, yang dilakukan pada Juni dan Desember.
Nilai cicilan tersebut setara 8,42% dari total utang MAPI yang mencapai Rp 950 miliar. Pinjaman sindikasi tersebut mereka dapatkan dari 13 bank, antara lain PT Bank Danamon Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, Bank of Tokyo, Bank of India dan Standard Chartered Bank.
Tahun depan MAPI berniat mencicil pembayaran utang senilai Rp 100 miliar. Aksi pencicilan utang ini dilangsungkan seiring target MAPI menekan porsi utang menjadi 20% dari nilai utang saat ini, tahun 2015 nanti.
Dengan demikian, pembengkakan porsi kewajiban dalam laporan keuangan bisa mereka hindari. "Kami ingin mempertahankan nett (debt) leverage sebesar 60%," tandas Fetty. Pada perdagangan akhir pekan lalu, saham MAPI ditutup di posisi Rp 5.050 per saham. Atau menguat 2,54% dari harga penutupan di hari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News