Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin malam menorehkan rekor baru. Pada penutupan sore, indeks tercatat naik 1,66% menjadi 3.794,762. Ini merupakan level penutupan tertinggi sepanjang sejarah.
Menurut Pengamat Pasar Modal Jimmy Dimas Wahyu, IHSG pada awal pekan dimulai dengan koreksi minor yang disebabkan diturunkannya credit rating AS oleh lembaga pemeringkat S&P.
"Namun kepanikan ini sebetulnya tidak beralasan karena pada waktu yang berdekatan, Indonesia minggu lalu justru mengalami kenaikan peringkat oleh lembaga yang sama," ujar pria yang juga dikenal sebagai wealth motivator ini. Dia menambahkan, jika investor mengamati hal tersebut dengan baik, tentu investor akan berpikir rasional bahwa justru penurunan credit rating AS akan mendorong investor beralih ke aset-aset emerging market, salah satunya adalah Indonesia.
Untungnya, kepanikan tersebut tidak berlangsung lama. Bahkan di hari yang sama, IHSG ditutup anomali dan berakhir positif. Jimmy menguraikan, ada beberapa penyebab terjadinya kenaikan IHSG yang bisa dilihat dari dua faktor, eksternal dan internal.
Banyak faktor yang mempengaruhi
Berikut adalah beberapa faktor eksternal. Pertama, data penjualan rumah di AS yang melebihi perkiraan dengan peningkatan sebesar 2,5% di bulan Maret dari sebelumnya mengalami penurunan 9,6% di bulan Februari.
Kedua, laporan penjualan dan keuangan yang bagus dan melebihi perkiraan baik di AS, misalnya Intel sebagai produsen chip terbesar, Yahoo, dan Wells Fargo.
Ketiga, laporan penjualan dan keuangan yang bagus dan melebihi perkiraan baik di Eropa misalnya Peugeot dan L'Oreal. Keempat, lonjakan harga minyak akibat membaiknya outlook akan permintaan global dan melemahnya yen.
Kendati begitu, ada juga sejumlah faktor internal yang bermain. Seperti laporan keuangan dan deviden, perkiraan BPS bahwa akan terjadi inflasi pada April, janji BPS untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi diatas 6%, serta kenaikan IHSG tertinggi sejak 4 bulan terakhir akan memicu momentum untuk mencoba menembus level psikologis 3.800
Jimmy meramal, indeks hari ini akan bergerak di kisaran 3.770 hingga 3.815. Adapun rekomendasi saham yang diberikan antara lain: PT Hexindo (HEXA), PT Unilever (UNVR), dan PT Kresna Securities (KREN).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
