kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Mandiri Sekuritas targetkan jumlah investor ritelnya meningkat 30% di 2019


Senin, 01 April 2019 / 17:42 WIB
Mandiri Sekuritas targetkan jumlah investor ritelnya meningkat 30% di 2019


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Mandiri Sekuritas berhasil menggaet investor ritel atau nasabah dari kalangan masyarakat di akhir 2018 total sebesar 100.000 orang.Pada 2019 ini, Mandiri Sekuritas optimistis dapat meningkatkan jumlah investor ritel sekitar 25% hingga 30%.

Direktur Operasional Mandiri Sekuritas Heru Handayanto mengatakan, saat ini Mandiri Sekuritas telah dipercaya 100.000 nasabah. Jumlah tersebut merupakan hasil peningkatan jumlah investor ritel tahun 2018 yang bertambah sebanyak 20.000 nasabah dengan nilai transaksi yang tinggi.

"Jadi ritel menyumbang 45% dari total investasi Mandiri Sekuritas, cukup lumayan besar. Artinya, mulai seimbang juga kontribusi transaksi nasabah ritel vs institusi," ujarnya kepada kontan.co.id di sela-sela peluncuran fitur MOST DigiSign di Menara Mandiri, Jakarta (1/4).

Heru menuturkan pada tahun 2019 ini, pihaknya menargetkan jumlah investor ritel naik 25% hingga 30% di tahun 2019 ini. "Jadi harapannya, akhir tahun investor ritel kami bisa di kisaran 130.000," lanjutnya.

Ia menjelaskan, sumber penambahan bisa berasal dari online dan juga dari distribusi perbankan. "Kami akan fokus di online. Kami juga akan memanfaatkan distribusi Bank Mandiri. Dengan penerapan digital yang sangat gampang (tambahan fitur digital signature), nasabah Bank Mandiri akan lebih mudah jadi investor. Semua digital tanpa perlu kertas atau paperless," imbuh dia.

Soal distribusi di cabang Bank Mandiri, Heru berharap bisa dari semua cabang Bank Mandiri. "Tapi, buat tahap awal mungkin di cabang besar dulu," tambah dia.

Selain itu, Heru bilang pihaknya juga bakal memanfaatkan captive market Bank Mandiri. "Iya, masih ada potensi dengan ini. Nasabah Bank Mandiri itu 17 juta, yah perkiraannya. Kami ritel aja baru 100.000, jauh sekali. Jadi harapannya nasabah Bank Mandiri yang tahu soal pengembangan kami bisa coba dan jadi investor kami," harap Heru.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa sebelumnya Mandiri Sekuritas punya layanan online, tapi karena belum ada tanda tangan digital (digital signature) sehingga ada tingkat drop rate sampai 48%.

"Kalau berdasarkan kerumitan data, harus ada dokumen yang dikirim, harus ada tanda tangan basah, dan lain-lain. Itu yang bikin drop sekitar 48%. Nah, dengan digital experience yang sekarang, bisa turun droprate-nya mungkin ke 10% lah," ujar dia.

Ia menambahkan, dengan adanya fitur digital signature bisa memberikan kemudahan bagi siapa saja yang ingin menjadi nasabah Mandiri Sekuritas.

"Cukup signifikan. Bayangkan saja, yang tadi 5 hari sampai 7 hari, ini langsung bisa sehari. ga perlu ngeprint, ga perlu tempel materai. Proses sangat simpel dari sebelumnya. Jadi tingkat dorp off bisa turun," ujarnya.

Heru juga bilang dengan adanya fitur tersebut, nasabah juga bisa dapat fasilitas untuk chat, belajar di MOST learning dan tetap dapat riset teknikal maupun fundamental.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×