kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mandat pemeringkatan obligasi Pefindo mencapai Rp 71,29 triliun per April 2020


Jumat, 08 Mei 2020 / 17:14 WIB
Mandat pemeringkatan obligasi Pefindo mencapai Rp 71,29 triliun per April 2020
ILUSTRASI. Pefindo mencatat sebanyak 55 emiten mengajukan mandat pemeringkatan untuk penerbitan obligasi.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat sebanyak 55 emiten mengajukan mandat pemeringkatan untuk penerbitan obligasi per 30 April 2020. Adapun total nilai emisi yang dicatatkan mencapai Rp 71,29 triliun.

Berdasarkan data Pefindo, mandat terbanyak datang dari BUMN dan anak perusahaan sebanyak Rp 42,14 triliun dari 20 perusahaan. Sedangkan untuk mandat dari non-BUMN mencapai Rp 29,15 triliun dari 25 perusahaan.

Sementara itu, berdasarkan surat utang dan belum listing, rencana emisi terbanyak berasal dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) baru yakni Rp 30,65 triliun, disusul dengan rencana emisi obligasi Rp 13,65 triliun dan dari medium term notes (MTN) sebanyak Rp 10,25 triliun.

Baca Juga: Sampai April, pemerintah telah terbitkan SBN senilai Rp 376,5 triliun

Adapun sisa rencana emisi lainnya datang dari rencana realisasi PUB sebanyak Rp 6,48 triliun, sukuk sebanyak 5,75 triliun, sekuritisasi Rp 3,5 triliun dan surat berharga komersial Rp 1 triliun.

Jika dilihat dari sektornya, mandat terbanyak datang dari sektor pembiayaan, berasal dari 9 perusahaan rencana emisi per 30 April 2020 mencapai Rp 11,25 triliun atau sekitar 15% dari total mandat. Selanjutnya datang dari perbankan sebanyak Rp 11 triliun dari 3 perusahaan, kemudian dari sektor jalan tol sebanyak lima perusahaan dengan nilai rencana emisi Rp 7,85 triliun.

"Proyeksi total emisi tahun ini kami perkirakan berada di level moderat, dengan potensi penerbitan surat utang korporasi akhir 2020 Rp 116,9 triliun," kata Kepala Ekonom Riset Pefindo, Fikri C Permana, Jumat (8/5).

Baca Juga: Obligasi Perusahaan Listrik Negara (PLN) senilai Rp 1,73 triliun tercatat di BEI

Prediksi tersebut dikeluarkan dengan mempertimbangkan yield SUN 10 tahun berada di level 7,5%. Faktor lainnya,  pertumbuhan ekonomi akhir 2020 diperkirakan berada di level 1,2% dengan tingkat inflasi 2,6% dan nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp 14.950 per dolar AS.

Sebagai gambaran, akhir tahun lalu penerbitan surat utang korporasi mencapai Rp 146,48 triliun, dengan yield untuk SUN 10 tahun di level 7,05%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi tercatat 5,02% dengan tingkat inflasi 2,72% dan kurs rupiah berada di kisaran Rp 13.901 per dolar AS.

Baca Juga: Corona Bikin Minat Korporasi Menggelar IPO Mengendur

Assistant Vice President Corporate Rating Pefindo Niken Indiarsih menilai, prospek pasar obligasi ke depan sangat bergantung pada perkembangan kondisi pasar modal. Sedangkan terkait tren kupon, kembali lagi kepada mekanisme pasar.

"Tapi, dari sisi penerbitan obligasi tahun ini, kelihatannya akan lebih slowdown dibandingkan tahun sebelumnya karena sentimen Covid-19," tandas Niken.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×