Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski dengan gencarnya instrumen investasi yang dikeluarkan oleh pemerintah seperti Obligasi Ritel Negara Indonesia (ORI) dan Sukuk Ritel Indonesia (sukri), manajer investasi tak gentar. Edward Lubis, Ketua Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII) menganggap bahwa obligasi dan sukuk pemerintah itu bukan sebagai saingan.
"Kami tak melihat ORI dan sukri sebagai saingan, karena produk dari MI kan macam-macam," kata Edward, Rabu (7/11).
Edward mengatakan, dengan banyaknya varian produk yang ada di Indonesia, investor memiliki pilihan yang lebih banyak untuk berinvestasi sehingga hal tersebut juga akan memberikan dorongan positif bagi Manajer Investasi.
Lagipula, jika investor telah memahami benar terkait dengan investasi, dia berasumsi, seharusnya investor mendiversifikasi dan dalam hal ini maka instrumen investasi milik pemerintah dan produk-produk manajer investasi akan saling melengkapi.
Edward juga mengatakan bahwa ke depan, para manajer investasi juga tak berniat untuk menambah produk-produk mereka. "Produk kami saat ini kan juga masih lengkap," kata Edward.
Edward bilang, saat ini salah satu fokus dari para manajer investasi adalah menambah jumlah investornya. Meski belum secara pasti menyebutkan target jumlah investor MI, beberapa upaya akan terus dilakukan oleh manajer investasi.
Salah satunya adalah dengan cara registrasi investor secara online. Edward menyebut, industri fintech cukup menolong MI dalam mengakselerasi jumlah SID sehingga memperbesar jumlah investor.
Namun, beberapa tantangan masih membebani penetrasi pasar manajer investasi. Salah satunya adalah edukasi kepada calon investor. Adanya instrumen investasi milik pemerintah diharapkan bisa mendorong edukasi masyarakat terhadap instrumen-instrumen investasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News