Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) diproyeksikan masih akan menjadi emiten paling unggul di sektor telko. Kemampuan TLKM dalam menjaga margin laba selalu dua digit tiap tahunnya, hingga kualitas jaringan yang paling baik menjadikan emiten ini punya prospek yang menarik pada tahun ini.
Analis Samuel Sekuritas Selvi Ocktaviani mengatakan, TLKM pada tahun lalu berhasil memperbaiki kinerjanya. Salah satunya adalah berhasil merebut kembali pangsa pasar yang hilang dengan paket Unlimited dan Kuota Ketengan yang diluncurkan pada semester II-2020 telah membuahkan hasil. Jumlah pelanggan Telkomsel kembali ke level 170 juta per akhir September 2020, setelah sempat turun ke 160 juta pada Juni 2020.
“Kendati demikian, strategi penjualan yang agresif ini berdampak pada penurunan ARPU sebesar 7,9% secara kuartalan pada kuartal III-2020. Kami memperkirakan TLKM akan mengubah strategi dengan kembali berfokus pada kualitas pelanggan setelah jumlah pelanggan stabil dan sesuai target perusahaan,” kata Selvi kepada Kontan.co.id, Kamis (4/3).
Selvi juga bilang, tak hanya berhasil menaikkan jumlah pelanggan Telkomsel, layanan Indihome milik TLKM juga terus menunjukkan tren positif setelah tumbuh 17,6% yoy pada sembilan bulan pertama tahun 2020 dengan porsi pendapatan mencapai 16% dari total pendapatan TLKM. Semula, kontribusi pendapatan Indihome hanya sebesar 13,5% dari total pendapatan TLKM pada 2019.
Baca Juga: Asing buru saham BBCA, BBRI dan TLKM, IHSG parkir di zona hijau, Rabu (3/3)
Jumlah pelanggan Indihome juga berhasil mengalami kenaikan menjadi 7,75 juta pada September 2020 atau naik 19,1% secara. Selvi memproyeksikan jumlah pelanggan Indihome akan mencapai 8 juta pada 2020 dan kembali tumbuh menjadi 9 juta pada akhir tahun ini.
“Dari sisi margin, TLKM merupakan satu-satunya emiten telko yang membukukan laba bersih yang stabil dengan margin di atas 15%. Pada 9M20, margin TLKM kembali ke angka 16,7% dan kami proyeksikan akan stabil di level 16% hingga akhir tahun 2020,” imbuh Selvi.
Jika dibandingkan dengan peers, salah satu keunggulan TLKM menurut Selvi adalah kualitas jaringan yang dimiliki. Hal ini tercermin dari survey open signal pada Desember 2020 yang melaporkan Telkomsel masih menduduki peringkat pertama kecepatan download dan upload baik di jaringan 3G maupun 4G.
Selvi juga menyebut TLKM juga kerap membagikan dividen bagi pemegang sahamnya dengan dividen yield sekitar 5% sehingga ini menjadi nilai lebih. Apalagi, pada tahun ini TLKM akan mendapat sentimen positif dari potensi Initial Public Offering (IPO) anak usahanya yaitu Mitratel yang diproyeksi pada paruh kedua tahun ini.
Selvi merekomendasikan buy saham TLKM dengan target harga Rp 4.300 per saham yang merefleksikan 6.5x perkiraan EV/EBITDA pada tahun 2021. Ia bilang, potensi risiko untuk TLKM akan berasal dari persaingan ketat antar operator yang berpotensi memicu perang harga.
Selanjutnya: IHSG naik ke 6.370 di akhir sesi I Rabu (3/3), BBCA, TLKM, BMRI diburu asing
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News