kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Maksimalkan Laju Bisnis, Sariguna Primatirta (CLEO) Siapkan Strategi Ekspansi


Selasa, 31 Januari 2023 / 09:15 WIB
Maksimalkan Laju Bisnis, Sariguna Primatirta (CLEO) Siapkan Strategi Ekspansi


Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) menyiapkan sejumlah strategi ekspansi untuk memaksimalkan laju bisnisnya ke depan. Salah satu strategi tersebut direalisasikan lewat pembangunan pabrik baru. 

Manajemen CLEO tak memerinci lebih lanjut berapa kapasitas produksi dari kedua pabrik anyar tersebut. Mereka hanya menyampaikan bahwa targetnya pabrik baru tersebut akan mulai beroperasi pada tahun 2024 mendatang. 

"Saat ini pembangunan pabrik yang sedang berlangsung terdapat di Lampung dan Manado. Rencananya pabrik tersebut akan mulai beroperasi tahun depan," ungkap Melisa Patricia, Vice President Director CLEO, saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (30/1).

Merujuk data internal perusahaan, hingga saat ini total kapasitas produksi CLEO mencapai sekitar 5 miliar liter per tahun, dengan penambahan tiga pabrik baru pada tahun lalu. Ketiga pabrik anyar tersebut masing-masing berlokasi di Palembang, Balikpapan, dan Palangkaraya.

Baca Juga: Strategi Bisnis Sunindo Adipersada (TOYS) pada Tahun Seperti Apa, Intip Yuk!

Sejalan dengan pembangunan pabrik baru di Lampung dan Manado, CLEO juga kini tengah fokus pada upaya pengembangan jaringan distribusi.

Melisa menerangkan, sebelum membuka pabrik baru, perseroan sudah lebih dulu membangun jaringan distribusi di wilayah pabrik baru tersebut. Sehingga untuk saat ini, CLEO bakal menyiapkan jaringan distribusi untuk wilayah Sumatera dan Indonesia bagian timur.

Adapun, untuk memaksimalkan agenda bisnis tersebut, Sariguna Primatirta menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 300 miliar. 

"Total Capex sebesar Rp300 miliar tersebut mayoritas kami gunakan untuk pembangunan pabrik baru dan pengembangan jaringan, selain itu juga kita gunakan untuk pembelian mesin baru," pungkasnya.

CLEO belum merilis secara resmi laporan keuangan tahun buku 2022. Namun, sampai September tahun lalu, perseroan tercatat membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1,01 triliun. Angka itu meningkat 26,35% dari semula Rp 802,94 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Laba tahun berjalan CLEO juga terpantau meningkat menjadi Rp 150,94 miliar per akhir September 2022. Sedangkan pada September 2021 laba bersih-nya hanya tercatat sebesar Rp 136,59 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×