kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Madusari anggarkan dana Rp 550 miliar untuk bangun pabrik baru


Selasa, 07 Agustus 2018 / 18:16 WIB
Madusari anggarkan dana Rp 550 miliar untuk bangun pabrik baru
ILUSTRASI. Manajemen Madusari Murni Indah


Reporter: Yoliawan H | Editor: Agung Jatmiko

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) berencana untuk membangun pabrik penghasil etanol di daerah Lampung. Perusahaan yang nantinya akan mulai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 30 Agustus 2018 ini menganggarkan dana sekitar Rp 550 miliar untuk pembangunan pabrik ini.

Arief Goeadibrata, Direktur Utama PT Madusari Murni Indah mengatakan peletakan batu pertama pabrik baru ini sudah dilakukan pada tanggal 25 Juli 2018 lalu. Membutuhkan waktu kurang lebih 2 tahun hingga pabrik ini dapat selesai, namun pihaknya akan menggenjot pembangunan dan diharapkan pada tahun 2019 sudah bisa selesai.

“Investasi pabrik ini sekitar Rp 550 miliar. Dengan pendanaan Rp 200 miliar dari dana IPO, Rp 150 miliar dari pinjaman bank dan sisanya diambil dari kas perusahaan,” ujar Arief saat ditemui di paparan publik MOLI, Selasa (7/8).

Saat ini MOLI sendiri baru memiliki satu pabrik penghasil ethanol di Jawa Timur dengan kapasitas produksi 80 juta liter. Dengan tambahan pabrik baru ini diharapkan kapasitas produksi etanol meningkat menjadi 130 juta liter.

Selain memproduksi etanol, perusahaan pun turut mendapatkan cuan dari penjualan limbah yang dapat dimanfaatkan seperti karbon dioksidoa (CO2I serta pupuk dan pakan ternak. Kedua produk tersebut adalah limbah dari hasil proses pengolahan fermentasi jagung menjadi etanol.

Saat ini kapasitas produksi CO2 mencapai 15.360 ton per tahun. Sedangkan untuk produksi pupuk dan pakan ternak dari hasil limbah debu dapat sekitar 10.000 hingga 20.000 ton per tahun atau 50 ton sampai 60 ton per hari.

“Kami sudah melakukan penjualan pakan ternak untuk eksport ke New Zealand sekitar 1.500 ton. Karena sisanya kita jadikan CSR untuk perkebunan jagung sebagai pupuk,” ujar Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×