Reporter: Anna Suci Perwitasari, Avanty Nurdiana | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Komposisi pemegang saham PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (SDRA) setelah melangsungkan penerbitan saham baru atau rights issue nyaris tak berubah. Arifin Panigoro, bos Grup Medco, tetap jadi pengendali dan pemegang saham mayoritas di bank itu.
Bambang Wisaksono, Sekretaris Perusahaan SDRA, mengatakan jumlah saham SDRA pasca rights issue bertambah 750 juta saham menjadi 2,25 miliar saham dengan nilai modal disetor Rp 225 miliar. Meski begitu, Arifin Panigoro tetap menguasai mayoritas saham SDRA, yaitu 54,48% dari total saham. Porsi ini sama dengan posisi sebelum rights issue.
Porsi PT Medco Intidinamika juga tetap sebanyak 11,36%, dan sisanya dimiliki masyarakat dengan kepemilikan di bawah 5% sebanyak 34,16% saham. Berarti, semua pemegang saham SDRA mengeksekusi haknya dengan membeli saham baru tersebut.
Yang menarik, Bambang menegaskan, komposisi kepemilikan SDRA pasca rights issue terkait keberadaan Menteri Perindustrian
Mohamad Suleiman Hidayat di bank tersebut. Dia bilang, kepemilikan saham pria yang lebih dikenal dengan nama M.S. Hidayat ini belum pernah berubah sejak tahun 1995 sampai saat ini. Yaitu, 0,06% saham.
Bambang perlu menjelaskan hal tersebut lantaran informasi berbeda yang disampaikan manajemen SDRA dalam surat keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), dua hari lalu. Saat itu, disebutkan kepemilikan M.S. Hidayat di SDRA meningkat dari 0,06% menjadi 34,16% saham pasca rights issue. "Keterbukaan itu salah ketik. Seharusnya ditulis masyarakat, bukan M.S. Hidayat," kata Bambang kepada KONTAN, kemarin (16/2).
M.S. Hidayat juga membantah bertambahnya kepemilikan sahamnya di SDRA. "Saham saya porsinya masih seperti yang dulu," ujarnya.
Bambang mengatakan, SDRA akan meminta maaf kepada Hidayat terkait kesalahan informasi tersebut.
SDRA melakukan rights issue pada Januari lalu. Harga saham baru itu ditawarkan sebesar Rp 140 per saham. Dari hajatan tersebut, Bank Saudara berhasil meraup dana segar hingga Rp 105 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News