kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

M Cash Integrasi bidik ekspansi organik dan anorganik


Selasa, 30 Januari 2018 / 19:48 WIB
M Cash Integrasi bidik ekspansi organik dan anorganik
ILUSTRASI. PT M Cash Integrasi Tbk MCI MCAS


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) semakin gencar memperlebar lini usahanya. Emiten yang bergerak di bisnis distribusi produk digital dan e-commerce ini akan menggunakan strategi pertumbuhan organik maupun anorganik. Hal ini ditujukan untuk memperluas jaringan distribusi digital.

Terbaru, MCAS dan induk usahanya, PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) baru saja membenamkan investasi pada perusahaan teknologi. MCAS memiliki 30% saham PT Sistem Mikroelektronik Cerdas Co-Design (SMC). Sementara induknya, memiliki 20% saham SMC.

"Ini dalam rangka investasi," kata Suryandy Jahja, Managing Director MCAS kepada Kontan.co.id, Selasa (30/1).

Akuisisi SMC dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemajuan teknologi dan akses pasar yang baik hingga 60 juta konsumen. Hal itu membuka peluang kedua perusahaan terafiliasi untuk meraup pasar pengguna listrik prabayar PLN di seluruh Indonesia.

SMC menyediakan berbagai solusi untuk program-program smart house, smart city dan power management SCADA di Indonesia sejak 1999. SMC juga telah mengerjakan berbagai proyek prepaid energy metering (KWh Meter) dan proyek vending system token generator.

Tahun ini, MCAS menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 90 miliar. Capex ini bersumber dari kas internal. Namun, aksi akuisisi ini dikategorikan sebagai investasi. Belum diketahui nilai investasi MCAS pada SMC.

Sebelum mengakuisisi SMC, MCAS juga rajin berekspansi secara anorganik. Beberapa perusahaan, baik yang bergerak pada bidang retail IT, maupun pembayaran dijamah oleh MCAS. Meski demikian, MCAS juga bisa berekspansi secara organik. "Both (keduanya), kami pilih," imbuh Suryandy.

Ekspansi ini juga menjadi cara MCAS dalam melakukan penetrasi pasar. "Karena untuk memperluas jaringan distribusi, kami harus memiliki use case yang kuat," katanya.

Selain memperluas jaringan distribusi digital, MCAS juga memperbanyak konten seperti top up e-toll dan bermacam-macam fungsi. Suryandy menyatakan, MCAS juga mengintegrasikan dengan eksostem yang dimiliki Kresna Investment Group.

Sekadar mengingatkan, pada Desember 2017, MCAS juga telah mengakuisisi 25% saham PT 24Print. Akuisisi ini untuk menarik pasar printing khusus seperti pelajar, mahasiswa, maupun pekerja bebas atau freelancer. Atas kerja sama ini, dipilihlah nama Kiosk 24 Print sebagai brand online printing service.

Sedangkan pada November 2017, MCAS bersama induknya, KREN masing-masing masuk dan memiliki 14,81% saham PT MatchMove Indonesia atau MatchMove Pay (MMP). Ini merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang inklusi keuangan dengan menawarkan layanan Bank in Any App.

Masuknya KREN dan MCAS ke dalam MMP memperkuat jaringan distribusi digital perusahaan. Bagi KREN, ini akan melengkapi layanan ekosistem digital payment. Selain itu, MCAS juga berinvestasi pada PT Buana Agya Cipta dengan kepemilikan saham 99%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×