Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (ICDX) optimistis prospek harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ke depan bakal positif. Senin (27/4) lalu, perusahaan resmi meluncurkan kontrak berjangka minyak mentah jenis WTI, sekaligus jadi yang pertama di Asia Tenggara.
"Target kami, volume dari produk berjangka minyak mentah WTI ICDX mencapai 2,5 juta lot hingga akhir 2020. Dengan target overall crude oil product transaction sebesar 30% dari total keseluruhan produk multilateral ICDX," kata Research & Development Manager ICDX Jericho Biere kepada Kontan.co.id, Selasa (28/4).
Baca Juga: ICDX resmi perdagangkan kontrak minyak mentah WTI COFU10 dan COFU100
Jericho menjelaskan, harga minyak mentah sudah menyentuh level terburuk sepanjang sejarah pada 20 April lalu. Kondisi tersebut terjadi akibat mismatch antara pasokan dan permintaan, sehingga harga minyak WTI untuk kontrak Mei 2020 anjlok dan menimbulkan pesimisme dari pelaku usaha dan investor.
Terlambatnya eksekusi dari pemotongan produksi minyak oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC+) juga menyebabkan harga menembus level bawah US$ 0 per barel atau teritori negatif.
"Kami yakin bahwa OPEC + akan segera mengambil keputusan untuk memotong produksi minyak mentah demi menyelamatkan harga minyak mentah WTI kontrak Juni 2020," ujarnya.
Lewat upaya tersebut, Jericho berharap harga minyak mentah ke depan tidak lagi menyentuh level teritori negatif. Meskipun di sisi lain, angka permintaan terhadap minyak mentah masih cenderung lesu akibat economic lockdown karena sebaran pandemi Covid-19.
Baca Juga: Bappebti beri izin ICDX perdagangkan kontrak berjangka minyak mentah
Dia menambahkan, ketika kontrak berjangka minyak mentah WTI diluncurkan awal pekan lalu, ICDX juga memberikan peluang trading bagi masyarakat Indonesia agar memiliki kesempatan untuk memahami alternatif investasi yang ditawarkan oleh ICDX.