Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - PT Trada Maritime Tbk (TRAM) berencana melunasi utang jangka pendek dari Bank ICBC senilai US$ 8,28 juta. Selain itu, TRAM juga akan menerbitkan saham baru (rights issue) untuk mengambil alih saham perusahaan tambang batubara. Aksi korporasi ini pun membuat saham TRAM melonjak.
TRAM berharap dengan pelunasan utang, likuiditasnya bakal membaik. Targetnya, pelunasan utang ini bisa rampung pada akhir September mendatang. "Sumber dana yang digunakan dari dana hasil penjualan kapal-kapal dan dana pinjaman dari pemegang saham," tulis Direktur TRAM, Asnita Kasmy dalam keterangan resmi, Kamis (24/8).
Selain itu, TRAM juga akan mengakuisisi perusahaan tambang batubara, PT Gunung Bara Utama. Saat ini, transaksi itu tengah memasuki tahap uji tuntas (due diligence) Meski merupakan transaksi afiliasi, namun nilainya material. Akuisisi ini diharapkan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan, mengingat sektor tambang batubara kini mulai membaik.
Merespons akrobat itu, saham TRAM melonjak drastis dalam beberapa hari ini. Pada penutupan perdagangan Rabu (23/8) lalu, harga TRAM nyaris menyentuh batas atas auto rejection dengan lonjakan 34,55% ke level Rp 148.
Penguatan itu terus berlanjut pada perdagangan Kamis (24/8) dengan kenaikan 33,11% ke level Rp 192. Level ini menjadi level tertinggi TRAM selama tiga bulan terakhir.
Analis Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih mengatakan, secara teknikal saham TRAM masih mampu menyentuh level yang lebih tinggi. "Masih terlihat ada resistance untuk saham TRAM di level Rp 200 dan Rp 240," ujarnya.
Tambah lagi, kondisi saham yang tidak begitu likuid membuat intervensi dari para pemodal bisa berpengaruh besar pada pergerakan saham TRAM. Sehingga, saham emiten perkapalan ini masih mampu melaju pada perdagangan selanjutnya.
Para trader pun memiliki potensi mendulang untung dari saham TRAM. Namun, Alfatih mengingatkan, seiring dengan kenaikan harganya yang tinggi, risiko di saham ini pun makin besar. "Di minggu ini saja kenaikannya sudah mencapai 87%," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News