kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lukisan maestro atau alternatif untuk investasi


Sabtu, 18 Februari 2012 / 09:19 WIB
Lukisan maestro atau alternatif untuk investasi
ILUSTRASI. PLN. KONTAN/Baihaki/25/02/2021


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Selain sebagai klangenan, karya lukisan di atas kanvas juga tersohor sebagai instrumen investasi. Tingginya peminat barang seni bisa menjadi dasar kenaikan harga dan investasi. Beberapa wealth management kabarnya sudah mengenalkan lukisan sebagai salah satu instrumen investasi.

Salah satu bukti tingginya permintaan akan lukisan bisa dilihat dari karya S. Sudjono yang bertajuk Ngaso. Melalui lelang Christie\'s Hong Kong, lukisan konvensional sekelompok pria yang sedang istirahat ini, terjual seharga HK$ 3,86 juta atau sekitar US$ 497.556, di November lalu. Lukisan ini lebih tinggi 382% dibandingkan harga estimasi awal HK$ 800.000.

Bukti lain, acara yang digelar tiga balai lelang lukisan yaitu Christie\'s, Sotheby\'s dan Phillips de Pury & Co pekan ini, laku keras. Berdasarkan Bloomberg, ketiganya meraup dana £ 131,3 juta, dengan tingkat kesuksesan 90%.

Syakieb A. Sungkar, kolektor dan pemerhati seni, menjelaskan, saat ini seni di Indonesia seakan terbagi dua. Pertama, kembalinya karya-karya lama (old master) ke dalam bisnis yang ramai diperdagangkan. Kedua, naik daunnya karya-karya alternatif seperti video, fotografi, art performance, objek, dan instalasi.

Lukisan old master yang terbatas karena para senimannya sudah meninggal dunia, bisa menjadi instrumen investasi. Peminat datang dari kalangan sudah matang dengan pengeluaran karya seni sangat besar. Menurut dia, kolektor karya old master sedang menikmati margin besar, karena harga lukisan karya S. Sudjojono, Affandi, Hendra gunawan, Lee Man Fong, dan Le Mayeur sedang tinggi.

Dia mencontohkan, tahun 2007, harga lukisan karya S. Sudjojono masih di bawah Rp 1 miliar. "Sekarang harganya sudah Rp 20 miliar," kata Syakieb, yang juga Direktur Penjualan AXIS ini.

Lukisan kontemporer dan karya baru juga cocok untuk investasi, terutama bagi kaum muda. "Saatnya membeli karya alternatif yang masih terjangkau, dengan harapan 3-4 tahun mendatang harganya naik," kata dia.

Namun, karya baru tak seciamik para pendahulu dalam mencetak uang. Syakieb memberikan kiat, selain mencari karya menarik dan bagus, calon investor sebaiknya juga mengenal seniman dan rekam jejaknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×