kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Lorena kurangi karyawan sebelum IPO


Rabu, 19 Maret 2014 / 12:52 WIB
Lorena kurangi karyawan sebelum IPO
ILUSTRASI. Katalog Promo Hypermart Hyper Diskon Weekend Periode 28-31 Oktober 2022


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Eka Sari Lorena Transport akhirnya mengukuhkan niatnya untuk menggelar penawaran perdana saham (IPO). Perseroan menggunakan buku September 2013 sebagai dasar valuasi.

Pada sembilan bulan pertama 2013 itu, perusahaan jasa angkutan ini mencatatkan kenaikan laba bersih sekitar 49% menjadi Rp 7 miliar per akhir September 2013.

Perseroan berjibaku untuk menekan segala beban yang menggerogoti profit. Maklum, pendapatan usaha Eka Sari Lorena menyusut sebanyak 9,96% menjadi Rp 120,65 miliar dari Rp 134 miliar.

Nah, mengutip prospektus ringkas perseroan, salah satu upaya untuk melaksanakan efisiensi adalah mengurangi jumlah armada yang beroperasi pada segmen antar kota antar provinsi (AKAP). Jadi, perseroan menggabungkan penumpang pada trayek yang ada dalam satu lintasan.

Hal ini berbuntut pada pengurangan jumlah kru yang beroperasi. Sehingga, terjadi efisiensi pada premi dan bonus kru yang dibayar perusahaan. Jadi, biaya bahan bakar, suku cadang, gaji, upah, dan tunjangan awak armada bisa dikempiskan.

Alhasil, beban pendapatan langsung bisa terkikis dari Rp 99,6 miliar menjadi Rp 82,16 miliar. Kemudian, Eka Sari Lorena pun bisa membukukan kenaikan laba kotor sekitar 11,89% menjadi Rp 38,48 miliar.

Adapun, terdapat kenaikan revaluasi aset tetap yang nilainya sekitar Rp 3,17 miliar di kuartal III-2013. Hal ini yang menjadi pendongkrak lain laba bersih Lorena.

Jika tidak ada efisiensi dan kenaikan revaluasi aset itu, kemungkinan, laba bersih akan tergerus. Pasalnya, sejumlah beban mengalami kenaikan.

Misalnya, beban administrasi umum uang membengkak 12,63% menjadi Rp 28,96 miliar. Begitu pula beban bunga yang meningkat dari Rp 578 juta menjadi Rp 6,59 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×