Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Hajatan pencatatan saham perdana (listing) awal tahun ini dibuka oleh PT Bank Panin Syariah Tbk. Afiliasi Bank Panin ini listing dengan kode emiten PNBS
Saat transaksi perdananya, (15/1), saham PBNS dibuka pada level Rp 100 per saham. Artinya, saham PBNS dibuka dengan posisi stagnan jika dibandingkan dengan harga penetapan pasca bookbuilding, yakni Rp 100 per saham.
Saham PBNS ditransaksikan sebanyak 106 kali dengan volume 35.000 lot, atau senilai dengan Rp 1 miliar. Selama transaksi perdananya, saham PBNS sempat menyentuh level tertingginya, Rp 105 per saham. Adapun level terendahnya ada di posisi Rp 100 per saham.
Mengingatkan saja. PNBS melepas sebanyak 4,75 miliar saham baru atau 48,72% dari modal yang ditetapkan dan disetor. Artinya, melalui perhelatan ini manajemen memperoleh duit segar Rp 475 miliar.
Duit segar hasil perhelatan initial public offering (IPO) PNBS ini sebesar 80%-nya bakal digunakan untuk modal kerja perusahaan guna memperkuat struktur pendanaan jangka panjang dalam rangka mendukung ekspansi pembiayaan. Sementara, sisa sebesar 20% akan digunakan sebagai pengembangan jaringan termasuk di dalamnya infrastruktur perusahaan.
Sebagai pemanis, PNBS menerbitkan sejumlah 950 juta waran seri I, setara 19% dari jumlah saham yang telah ditetapkan dan disetor penuh sebelum penawaran umum dilaksanakan. Waran seri I diberikan kepada pemegang saham baru dengan ketentuan 5:1. Artinya, setiap pemegang lima saham baru yang tercatat akan memperoleh satu waran seri I dengan harga pelaksanaan Rp 110.
Evergreen Capital dan RHB OSK Securities Indonesia ditunjuk sebagai pengawal IPO ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News