Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang lira Turki anjlok, menyeret mata uang negara Asia, termasuk rupiah jadi melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg di pasar spot, Kamis (28/3), rupiah tercatat melemah 0,25% ke Rp 14.243 per dollar AS. Kompak, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah juga tercatat melemah 0,37% ke Rp 14.255 per dollar AS.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan rupiah melemah karena terpengaruh jatuhnya nilai tukar lira akibat kebijakan dan pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang ingin mengintervensi lembaga keuangan yang membuat lira terus melemah. Lira makin melemah setelah Erdogan menyatakan pendapatnya jelang pemilihan umum di Turki.
Josua mengamati kondisi di Turki membuat investor asing cenderung menjual lira dan akibatnya merembet ke negara emerging market lain, termasuk rupiah.
"Kalau ada satu sentimen negatif di negara berkembang, biasanya akan memberikan efek negatif pula pada mata uang Asia lainnya termasuk rupiah," kata Josua.
Tak heran bila dollar semakin banyak dibeli dan menyebabkan rupiah melemah.
Apalagi, major currency lainnya, seperti euro dan poundsterling juga bergerak melemah terhadap dollar AS.
"Bank sentral global cenderung dovish dan permasalahan Brexit membuat major currency melemah dan mendorong dollar AS menguat," kata Josua.
Josua memproyeksikan pergerakan rupiah pada perdagangan Jumat (29/3) akan tergantung dari hasil laporan keuangan AS nanti malam. Diantaranya, ada data pertumbuhan ekonomi dan pengangguran AS.
"Jika data AS nanti malam positif maka dollar AS bisa semakin menguat," kata Josua.
Josua memperkirakan rupiah besok akan bergerak di rentang Rp 14.200 per dollar AS-Rp 14.280 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News