kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lippo Karawaci (LPKR) targetkan marketing sales 2021 sebesar Rp 3,5 triliun


Senin, 14 Desember 2020 / 17:50 WIB
Lippo Karawaci (LPKR) targetkan marketing sales 2021 sebesar Rp 3,5 triliun
ILUSTRASI. CEO Lippo Karawaci John Riady usai menandatangani perjanjian kerjasama PT Lippo Karawaci Tbk dengan SoftBank Corp di Jakarta, Kamis (28/11/2019).


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menargetkan pendapatan pra-penjualan (marketing sales) pada 2021 sebesar Rp 3,5 triliun, terutama disumbang oleh proyek Holdco.

Jumlah tersebut diprediksi naik sekitar 30%-40% dari capaian tahun ini. Dimana sepanjang sembilan bulan ini LPKR membukukan marketing sales sebesar Rp 2,3 triliun, dan per Oktober 2020 sudah melampaui target akhir tahun Rp 2,5 triliun.

CEO Lippo Karawaci John Riyadi menjelaskan bahwa permintaan properti telah pulih sejak kuartal tiga. Hal ini terlihat dari realisasi marketing sales hanya di kuartal III-2020 saja sebesar Rp 1,2 triliun atau naik sekitar 304% secara tahunan (yoy) dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 303 miliar.

Baca Juga: Saham Lippo Karawaci (LPKR) jadi top gainers, ini penyebabnya

Secara keseluruhan, capaian sembilan bulan tahun ini LPKR mengalami kenaikan marketing sales 100% yoy dari Rp 1,14 triliun di periode yang sama tahun lalu.

"Ini momentum dan pertumbuhan yang sangat lumatan, didorong oleh pra-penjualan rumah tapak dengan harga dikisaran Rp 1 miliar - Rp 2 miliar," jelas John, Senin (14/12).

John melihat kondisi bisnis properti akan kembali bersinar didorong oleh daya beli dan tingkat kepemilikan rumah dalam dua hingga lima tahun ke depan.

Apalagi saat ini tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) dalam tren rendah. LPKR juga mencatat tingkat kepemilikan rumah di Indonesia saat ini masih 80%, di mana khusus di Jakarta hanya sekitar 48%. Kondisi ini menjadi peluang bagi LPKR.

Dia juga melihat urbanisasi dapat mendorong permintaan properti. Per tahun 2015 angka urbanisasi Indonesia tercatat sebesar 54% dan diproyeksikan meningkat menjadi 60% pada 2025.

Selanjutnya: Prospek Saham Properti Cerah, Simak Rekomendasi Saham BSDE, CTRA, LPKR, dan SMRA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×