kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Likuiditas Masih tinggi, Jumlah Penawaran pada Lelang SUN Selasa (4/1) Cukup Tinggi


Selasa, 04 Januari 2022 / 18:16 WIB
Likuiditas Masih tinggi, Jumlah Penawaran pada Lelang SUN Selasa (4/1) Cukup Tinggi
ILUSTRASI. Obligasi


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah vakum dua bulan, pemerintah kembali mengadakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (4/1). Sebagai lelang perdana di tahun ini, jumlah penawaran yang masuk cukup solid, yakni Rp 77,58 triliun. 

Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan menyebut solidnya appetite investor pada lelang kali ini tidak terlepas dari kinerja APBN Tahun 2021 yang positif terutama dari sisi penerimaan. Hal ini menjadi sinyal kuat optimisme berlanjutnya pemulihan ekonomi di tahun 2022.

Sementara Head of Fixed Income Bank Negara Indonesia (BNI) Fayadri menyebut hasil lelang ini sudah sangat bagus. Pasalnya, angka tersebut jauh lebih besar dari total penawaran yang masuk pada pelaksanaan lelang SBN terakhir di tahun 2021. 

Adapun pada lelang SBN 26 Oktober 2021 lalu, total penawaran yang masuk hanya Rp 69,535 triliun.

Baca Juga: Ramai Peminat, Penawaran Masuk pada Lelang SUN Perdana 2022 Capai Rp 77,58 Triliun

“Hal ini terutama disebabkan oleh masih tingginya kondisi likuiditas investor. Tingginya likuiditas investor ini diperkirakan karena sudah dua bulan pemerintah tidak mengadakan lelang di pasar primer,” jelas Fayadri kepada Kontan.co.id, Selasa (4/1).

Pada lelang kali, pemerintah memutuskan untuk menyerap sebanyak Rp 25 triliun dari jumlah penawaran yang masuk atau sesuai dengan target indikatif. 

Fayadri mengatakan, periode awal tahun bisa jadi momentum yang tepat bagi pemerintah untuk melakukan strategi front loading. Menurutnya, strategi tersebut biasanya diambil apabila ada potensi kenaikan suku bunga serta masih adanya resiko ketidakpastian global. 

Sejalan dengan pemulihan perekonomian pasca pandemi, banyak pihak yang memperkirakan tahun ini akan terjadi pembalikan arah suku bunga sehingga penerapan strategi front loading bisa jadi salah satu opsi yang dapat dipertimbangkan oleh pemerintah. 

Apalagi, bagusnya kondisi likuiditas investor saat ini dapat menjadi faktor pendukung untuk menjalankan strategi ini.

Adapun, investor asing terpantau belum banyak berpartisipasi pada lelang kali. Tercatat, jumlah penawaran yang masuk dari investor asing hanya sebesar Rp 9,9 triliun atau 12,77% dari total  bids.

Sementara dari sisi seri yang diburu, FR0093 rupanya jadi incaran para peserta lelang. Seri ini mendapat jumlah penawaran sebesar Rp 26,82 triliun. Fayadari menyebut, faktor FR0093 yang merupakan seri baru serta seri benchmark untuk tahun ini menjadi alasan tingginya minat peserta.

Baca Juga: Lelang SUN Perdana Tahun Ini Diprediksi Bakal Ramai Peminat

“Jika dilihat dari sisi yield, lelang hari ini sudah kompetitif dan mencerminkan kondisi pasar. Pasca pengumuman hasil lelang, beberapa seri obligasi yang tadi dilelang masih dicari oleh investor di pasar sekunder,” imbuh Fayadri.

Adapun, yield rata-rata tertimbang pada lelang SUN hari ini hari ini secara umum tercatat lebih rendah apabila dibandingkan dengan level pasar pada penutupan hari sebelumnya. Penurunan terbesar terdapat pada tenor 5 tahun yang mencapai 4 bps.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×