kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.016.000   36.000   1,82%
  • USD/IDR 16.860   -50,00   -0,30%
  • IDX 6.538   92,30   1,43%
  • KOMPAS100 939   12,04   1,30%
  • LQ45 730   8,52   1,18%
  • ISSI 209   2,52   1,22%
  • IDX30 378   3,03   0,81%
  • IDXHIDIV20 458   4,62   1,02%
  • IDX80 106   1,33   1,26%
  • IDXV30 113   1,41   1,27%
  • IDXQ30 124   0,78   0,63%

LG Mundur Dari Proyek Baterai EV, Bagaimana Nasib Emiten Tambang Mineral?


Selasa, 22 April 2025 / 21:12 WIB
LG Mundur Dari Proyek Baterai EV, Bagaimana Nasib Emiten Tambang Mineral?
ILUSTRASI. Pertambangan mineral Grup Merdeka (MDKA dan MBMA). Mundurnya LG asal Korea Selatan dari proyek pengembangan industri baterai kendaraan listrik Indonesia dinilai dapat berdampak negatif bagi prospek emiten-emiten pertambangan mineral.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mundurnya LG asal Korea Selatan dari proyek pengembangan industri baterai kendaraan listrik Indonesia dinilai dapat berdampak negatif bagi prospek emiten-emiten pertambangan mineral.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan mengatakan, pembatalan investasi yang dilakukan LG dalam proyek baterai kendaraan listrik tentu memberikan sentimen negatif terhadap pasar, khususnya bagi emiten tambang nikel dan tembaga yang selama ini mengandalkan agenda hilirisasi sektor kendaraan listrik sebagai katalis pertumbuhan kinerja.

Proyek ini sebelumnya diharapkan dapat mendorong peningkatan permintaan terhadap bahan baku utama seperti nikel, nikel sulfat, tembaga, dan logam lainnya. Namun, seiring mundurnya LG, target produksi baterai kendaraan listrik dalam negeri pun tertunda. 

“Hal ini berdampak pada menurunnya ekspektasi investor terhadap prospek hilirisasi jangka menengah, sekaligus memicu kekhawatiran akan penurunan permintaan nikel secara domestik,” ujar dia, Selasa (22/4).

Baca Juga: LG Tarik Investasi Baterai EV, Erick Thohir Klaim Masih Banyak Negara yang Potensial

Dalam jangka pendek, sentimen negatif atas mundurnya LG dapat memicu penurunan harga saham emiten nikel serta menyurutkan minat investor terhadap sektor tersebut, terutama jika tidak segera ada kepastian proyek pengganti atau masuknya investor strategis baru.

Salah satu emiten yang berisiko paling terdampak oleh mundurnya LG adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Sebab, ANTM merupakan bagian dari IBC yang terlibat langsung dalam proyek pengembangan baterai kendaraan listrik bersama LG.

“Dengan ditundanya proyek ini, ekspektasi terhadap pertumbuhan pendapatan ANTM pun ikut tereduksi,” imbuh Ekky.

Investment Analyst Edvisor Provina Visindo Indy Naila menambahkan, emiten-emiten pertambangan nikel dan tembaga juga berpotensi ikut terseret sentimen negatif atas batalnya investasi LG di Indonesia. Padahal, emiten-emiten di sektor ini punya harapan dapat memasok kebutuhan nikel dan tembaga sebagai bahan baku pembuatan baterai.

Walau begitu, harapan bagi emiten-emiten nikel dan tembaga tidaklah pudar. Pada dasarnya, permintaan terhadap kedua komoditas ini tetap tinggi dari industri-industri lainnya di luar sektor kendaraan listrik. 

“Namun, volatilitas harga komoditas masih membayangi prospek emiten ini secara fundamental,” tutur dia, Selasa (22/4).

Indy pun merekomendasikan beli saham ANTM dengan target harga Rp 2.700 per saham. 

Sementara Ekky merekomendasikan beli saham ANTM yang masih dalam tren strong bullish dan dalam jangka pendek harga sahamnya bisa menguat ke kisaran level Rp 2.400—2.500 per saham. Dia juga merekomendasikan beli saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) yang berpotensi kembali ke level Rp 400 per saham.

Baca Juga: Proyek Rp 130 Triliun Batal! Konsorsium LG Tarik Diri dari Investasi di Indonesia

Seperti yang diketahui, LG sempat mengusung proyek baterai kendaraan listrik senilai US$ 7,7 miliar atau setara Rp 129 triliun di Indonesia. Proyek ini mulanya akan dikerjakan oleh konsorsium yang meliputi LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp, dan mitra lainnya. 

LG juga menggandeng pemerintah Indonesia dan BUMN melalui Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk membangun ekosistem baterai kendaraan listrik yang mencakup pembuatan bahan baku, produksi prekursor, bahan katoda, sampai pembuatan sel baterai.

Namun, dilansir dari Yonhap News Agency, LG memutuskan untuk membatalkan investasinya di Indonesia lantaran adanya perubahan lanskap industri. Dalam hal ini, terjadi perlambatan permintaan kendaraan listrik di ranah global. 

Di samping itu, belakangan ini santer diberitakan bahwa ketidakpastian politik dan regulasi terkait investasi turut menjadi penyebab mundurnya LG dari proyek baterai kendaraan listrik di Tanah Air.

Selanjutnya: Mustika Ratu dan BPOM Edukasi Kosmetik Aman Melalui Finalis Puteri Indonesia

Menarik Dibaca: Mustika Ratu dan BPOM Edukasi Kosmetik Aman Melalui Finalis Puteri Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×