Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Perusahaan jasa pelayaran, PT Sillo Maritime Perdana akan melakukan penawaran saham perdana (Initial Public offering/ IPO) dengan target perolehan dana sebesar Rp 70,2 miliar -Rp 84 miliar. Sebagian besar dananya akan digunakan untuk mengakuisisi perusahaan sejenis yakni PT Suasa Benua Sukses (SBS)
Sillo Maritime akan melepas saham ke publik sebanyak-banyaknya 600 juta lembar dengan nominal Rp 100 per saham dengan target harga Rp 117 -Rp 140 per lembar. Jumlah saham yang akan dilepas tersebut setara 23,08% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.
Sumanto Hartanto, Direktur Operasional Sillo Maritime mengatakan sebesar 90% dana IPO akan digunakan untuk mengakuisisi 50, 84% saham SBS yakni perusahaan pelayaran pendukung hulu migas yang fokus pada proyek gas bumi lepas pantai. "Akuisisi tersebut diharapkan akan melengkapi dan menopang bisnis Sillo karena prospek bisnis gas ke depan akan semakin bagus," katanya, Rabu (25/5).
Sementara saat ini, Sillo maritime lebih fokus menggarap bisnis minyak. Saat ini perseroan telah memiliki delapan kapal dan mengerjakan 11 kontrak jangka panjang. Adapun SBS saat ini telah memiliki tiga kapal yang melayani tiga kontrak.
Sementara 10% sisanya akan digunakan untuk modal kerja. Masa book building saham IPO ini akan dilakukan pada 25-30 Mei 2016 dan diperkirakan akan efektif pada 6 Juni. Masa penawaran umum akan dilakukan pada 8-10 Juni, sementara pencatatan di Bursa efek Indonesia (BEI) pada 16 Juni mendatang.
Saat ini, saham Sillo Maritime dimiliki oleh PT Maxima Prima Sejahtera dan PT Karya Sinergy Gemilang dengan kepemilikan masing-masing 50%. Pasca aksi korporasi tersebut maka jumlah saham keduanya akan menjadi 38,46% masing-masing, sedangkan 23,08% akan dimiliki publik. Sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah saham yang akan dilepas tersebut akan dialokasikan pada program Akta No. 1 tanggal 1 Maret 2016
Per akhir tahun 2015, total aset Sillo Maritime mencapai US$41,96 juta dan ekuitasnya mencapai US$30,67 juta. Tahun lalu, perseroan mencatatkan pendapatan US$15,60 juta, turun 23% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Adapun yang bertindak sebagai penjamin emisi dalam aksi korporasi Sillo Maritime ini adalah PT Lautandhana Securindo dan PT UOB Kay Hian Securities. Direktur Utama Lautandhana, Wientoro Prasetyao mengatakan, saham IPO tersebut hanya akan ditawarkan kepada investor lokal saja karena target dananya tidak terlalu besar. Namun, saham tersebut akan lebih banyak ditawarkan ke investor institusi. "Kalau ritel tidak lebih dari 10%," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News