Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT HK Metals Utama Tbk, yang berencana menggelar initial public offering (IPO) dalam waktu dekat, gencar mengembangkan bisnisnya. Untuk mendukung usaha perseroan, ada beberapa anak usaha yang meningkatkan kinerja perusahaan.
Seperti PT Handal Aluminium Sukses (HAS) yang bergerak di industri pembuatan aluminium ekstrusi. Berlokasi di Cirebon, pabrik ini kapasitas produksinya 500 ton per bulan.
Ada juga PT Hakaru Metalindo Perkasa (HMP) yang bergerak di bidang usaha perdagangan ekstrusi aluminium dan menjadi distributor produsen aluminium seperti Alexindo, Alcomexindo, Kalindo, Starmas, Aluvindi dan lainnya. Bekerja sama dengan 10.000 agen di seluruh Indonesia, HMP memiliki lebih dari 50 unit armada kendaraan menjangkau Indonesia.
Selanjutnya, PT Karya Bumi Perkasa (KBP) adalah pabrik untuk pembuatan sanitary dengan kapasitas 1.800 unit per hari, jaringan distribusi ke seluruh Indonesia dengan bekerjasama lebih dari 25 agen.
Lalu, PT Dantool Karya Teknik Utama (DKTU) adalah perusahaan untuk distribusi alat pertukangan MAKITA dan Dantex, kelima PT Rasa Langgeng Wira (RLW) yang memproduksi pipa PVC dengan beroperasi yang kapasitasnya enam mesin ekstrusi pipa dan mendistribusi lebih dari 30 agen di Indonesia.
Keenam, PT Metalutama Perkasa Jaya (MPJ) yang memproduksi pipa stainless steel, besi hollow dan aksesoris stainless steel. Emiten ini beroperasi dengan kapasitas 10 mesin produksi.
"Pada tahun 2017 ke 2018, pabrik di Cirebon kontribusinya sudah terlihat dan memang itu yang terbesar. Sehingga terlihat pertumbuhan kinerja dari anak usaha kami yaitu PT Handal Aluminium Sukses (HAS) dan akan ditambah rencananya 13 mesin dengan produksi 3.500 ton per bulan," ujar Yudhi Sudarmanto, Direktur PT HK Metals Utama Tbk di Ballroom Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (20/9).
Dengan capaian kinerja produksi anak usaha, HK Metals Utama berencana untuk mengerek penjualan ekspor tumbuh dari 20% di tahun ini menjadi 30%-35%. Perusahaan membidik penjualan ke beberapa negara baru seperti Kanada, Amerika Serikat dan Australia.
Perusahaan menargetkan pendapatan di tahun ini bisa mencapai Rp 935 miliar, tumbuh 88% dibandingkan dengan penjualan di tahun lalu. Sementara untuk laba bersih bisa berjumlah sebesar Rp 82 miliar. Sementara itu, di tahun depan perusahaan menargetkan pertumbuhan sebesar 40% untuk penjualan, sementara laba bersih dipatok bisa tumbuh 12%-13%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News